Ratusan pelajar Bantul deklarasikan pelajar antinarkoba

id deklarasi antinarkoba

Ratusan pelajar Bantul deklarasikan pelajar antinarkoba

Pembubuhan tandatangan dalam deklarasi pelajar antinarkoba di Kabupaten Bantul, DIY (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antara) - Ratusan pelajar dari berbagai sekolah menengah atas di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendeklarasikan gerakan pelajar antinarkoba bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2016.

Deklarasi pelajar antinarkoba itu diwujudkan dalam pembubuhan tanda tangan oleh ratusan pelajar pada bentangan kain putih panjang 28 meter dengan lebar satu meter usai upacara Hari Sumpah Pemuda ke-88 di Lapangan Paseban, Bantul, Jumat.

Selain dilakukan ratusan pelajar dan pemuda-pemudi Bantul, penandatangan deklarasi juga dilakukan Bupati Bantul Suharsono dan Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih beserta pejabat pemerintah daerah dan perwakilan Polres Bantul.

"Deklarasi pelajar antinarkoba pada hari ini diikuti kurang lebih 500 pelajar dari semua sekolah perwakilan se-Bantul," kata Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasat Binmas) Polres Bantul, AKP Handiko Widiyanto usai deklarasi.

Menurut dia, gerakan pelajar antinarkoba perlu karena institusi Polri merasa prihatin dengan meningkatnya penyalahgunaan narkoba atau pecandu narkoba yang di tingkat nasional yang sekitar 22 persen di antaranya para pelajar.

"Kemudian meningkatkanya kekerasan, angka tawuran di kalangan pelajar itu sungguh memprihatinkan. Maka kita melihat memontum hari sumpah pemuda untuk bersama memerangi narkoba, tawuran, kekerasan serta minum-minuman keras," katanya.

Sementara itu Bupati Bantul, Suharsono selaku Inspektur Upacara dalam sambutannya mengatakan, melalui peringatan hari sumpah pemuda berpesan kepada tokoh-tokoh pemuda beserta keluarga untuk berjuang sekuat tenaga demi kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia.

"Penghargaan dan hormat kita semua kepada Bung Karno, bapak bangsa tokoh pemuda masa itu, yang meneriakkan kalimat : beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia," katanya.

Bupati mengatakan, jika kita merenung dan merefleksi pidato Bung Karno, maka sejatinya jumlah penduduk besar saja tidaklah cukup untuk bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di kancah dunia.

"Bung Karno hanya membutuhkan pemuda-pemudi unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia," kata Bupati.

(KR-HRI)