Organda DIY dukung rencana peluncuran bus interkoneksi

id bus

Organda DIY dukung rencana peluncuran bus interkoneksi

ilustrasi. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Jogja (Antara) - Organisasi Angkutan Darat Daerah Istimewa Yogyakarta mendukung rencana peluncuran bus interkoneksi oleh Pemda setempat yang bertujuan menghubungkan transportasi dari dalam dan luar Kota Yogyakarta.

"Dari anggota Organda DIY tidak ada masalah, kami mendukung sepenuhnya inisiatif itu," kata Ketua Organisasi Angkutan Darat Daerah Istimewa Yogyakarta (Organda DIY) Agus Adrianto di Yogyakarta, Senin.

Menurut Agus, bus interkoneksi yang rencananya diluncurkan pada akhir 2016 tidak akan mengganggu trayek angkutan desa maupun angkutan antar-kota dalam provinsi (AKDP) sebab bus tersebut hanya melintas dalam jalur ring-road Yogyakarta.

"Kemungkinan nanti yang bersinggungan hanya di sekitar ring-road Utara dengan jalur bus angkutan kota D6. Sehingga nanti dibutuhkan penyesuaian sedikit," kata dia.

Ia mengatakan justru dengan adanya bus interkoneksi diharapkan akan ada penambahan layanan transportasi publik di kawasan perbatasan Yogyakarta, sebab direncanakan bus interkoneksi itu akan beroperasi hingga malam hari.

"Justru dengan pelayanan bus penghubung yang beroperasi hingga malam hari, okupansi bus angkutan lainnya ikut bertambah," kata dia.

Terkait rencan Pemda terebut, menurut dia, Organda DIY telah dilibatkan untuk memetakan kesiapan angkutan lainnya menerima bus itu.

Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DIY Harry Agus Triono mengatakan bus interkoneksi yang ditargetkan mulai beroperasi akhir 2016 itu akan memiliki titik pemberangkatan di tiga lokasi, yaitu (1) ring road kawasan Terminal Giwangan, (2) Jombor, dan (3) Bandara Adisutjipto.

Jumlah bus yang akan dipakai untuk bus interkoneksi sejumlah lima unit dengan daya tampung 50 kursi. Lima bus ini merupakan bagian hibah dari 1000 bus dari Kemenhub untuk 34 provinsi.

Dengan adanya, bus interkoneksi itu diharapkan bisa menghubungkan penumpang dari dalam kota ke luar kota atau sebaliknya. Bus interkoneksi ini, menurut dia, hanya akan beroperasi di jalur ring road Yogyakarta sehingga tidak akan menganggu angkutan kota dan desa.

"Misalnya, penumpang dari Wates mau ke Wonosari, biasanya harus turun dulu di Terminal Giwangan dulu. Dengan adanya bus yang mengelilingi ring road ini, penumpang bisa langsung turun di perbatasan Wonosari," kata Harry Agus.

(L007)