Jazz "Merapi Nite Festival" digelar di huntap

id jazz merapi nite festival

Jazz "Merapi Nite Festival" digelar di huntap

Merapi Nite Festival digelar di Huntap Pegerjurang, Cangkringan, Sleman (foto dok Panitia)

Sleman, (Antara Jogja) - Dinas Pariwisata Darah Istimewa Yogyakarta bersama Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar pementasan musik jazz bertajuk "Merapi Nite Festival" di kawasan relokasi korban erupsi Merapi Hunian Tetap Pagerjurang, Kepuharjo. Cangkringan, Mingga 27 November.

"Acara ini untuk menumbuhkan ikonik pagelaran musik yang digagas pemerintah daerah. Seperti di Jawa Timur ada Jazz di Gunung Bromo, atau jazz di tengah hutan seperti di Bogor," kata Kepala Seksie Objek Daerah Tujuan Wisata, Dinas Pariwisata DIY, Wardoyo di Sleman, Kamis.

Menurut dia, kegiatan ini sebagai upaya mengembangkan potensi seni dan budaya yang dapat mendukung sektor pariwisata di DIY.

"Pementasan ini nantinya akan digelar secara rutin setiap tahun di lereng Gunung Merapi. Kawasan lereng Gunung Merapi saat ini telah menjadi destinasi wisata unggulan," katanya.

Ia mengatakan, acara yang terbuka secara gratis untuk pengunjung ini dikemas dalam bentuk sajian musik jazz etnik dan akan menonjolkan citarasa budaya dan "local wisdom".

"Bintang tamu penyanyi Iga Mawarni serta gitaris Kadek Mahardika dan komunitas Jazz Mben Senen akan dihadirkan sebagai daya tarik bagi penikmat musik jazz," katanya.

Wardoyo mengatakan, dalam event ini juga akan menghadirkan beragam Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari lereng Merapi serta 51 kelompok lintas komunitas.

"Ini dimaksudkam untuk memberikan efek ekonomi masyarakat setempat," katanya.

Ia mengatakan, DIY hingga saat ini belum memiliki agenda musik jazz ikonik yang dikelola oleh Pemerintah Daerah.

"Gelaran Merapi Nite Festival yang menggambil dana dari APBD Perubahan DIY ini dirancang sebagai event tahunan dan nantinya tentu saja diharapkan bisa menjadi ikon konser jazz DIY dan diakui secara nasional. Nantinya, event ini bisa didaftarkan ke Kementerian Pariwisata sebagai kalender event nasional," katanya.

Meski begitu, pihaknya menolak disebut mengekor kesuksesan "Ngayogjazz" yang telah ada dan digelar secara rutin sejak beberapa tahun lalu dan terakhir digelar pada 19 November 2016 di Desa Wisata Kwangon, Sleman.

"Ada perbedaan mendasar antara dua event ini. Jika Ngayogjazz digelar secara berpindah-pindah lokasi di DIY, sedangkan Merapi Nite Festival yang dikonsep dengan lokasi yang tetap, yakni di kawasan wisata yang secara khusus berada di lereng Merapi," katanya.

Pemilihan lokasi, kata dia, diharapkan bisa mendukung peningkatan kunjungan ke destinasi wisata di Lereng Merapi, semisal ke desa-desa wisata dan objek lainnya.

"Kami menerapkan event di destinasi wisata untuk menciptakan skala prioritas dari destinasi dan kunjungan wisatanya. Target kami, ada 10.000 pengunjung di gelaran itu," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Ayu Laksmi Dewi mengatakan, Merapi Nite Festival akan mengawali rentetan agenda akhir tahun di Sleman.

"Perhelatan ini diharapkan bisa menjadi bagian dari daya tarik wisata di Sleman dengan kemasan tersendiri yang berujung pada semakin lamanya waktu tinggal wisatawan," katanya.***1***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024