Yogyakarta,(Antara Jogja) - Sebanyak lima anak balita di Kota Yogyakarta diketahui terinfeksi "human immunodeficiency virus" sejak bayi karena ibunya positif tertular virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh itu saat hamil.
"Seperti orang dewasa yang terserang `human immunodeficiency virus` (HIV), anak-anak balita tersebut juga harus mengonsumsi obat antiretroviral (ARV). Hanya saja, dosisnya disesuaikan dengan anak-anak," kata Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Yogyakarta Ganis Kristia di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, upaya yang telah dilakukan untuk mencegah penularan HIV dari ibu hamil ke janin adalah dengan menawarkan tes HIV/AIDS kepada ibu hamil saat mereka memeriksakan kandungan di puskesmas di Kota Yogyakarta.
Meskipun demikian, lanjut dia, bayi atau balita yang terpapar HIV sejak lahir tetap dapat tumbuh dengan normal asalkan mengonsumsi ARV secara rutin. "Ada anak yang tetap sehat hingga usia delapan tahun," katanya.
Berdasarkan data KPA Kota Yogyakarta dari 2004 hingga Juni 2016, jumlah kasus HIV tercatat sebanyak 819 orang, dan 242 di antaranya dinyatakan menderita AIDS.
Sedangkan pada tiga tahun terakhir terdapat temuan penderita baru yaitu, 133 orang pada 2014, 59 penderita pada 2015 dan hingga Juni tercatat sebanyak 93 orang. Sebagian besar penderita HIV/AIDS adalah warga usia produktif yaitu 20 hingga 29 tahun sebanyak 52 persen.
Sementara itu, Sekretaris KPA Kota Yogyakarta Kaswanto mengatakan, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah menerbitkan Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 106 Tahun 2016 tentang Penanggulangan HIV/AIDS.
"Penanggulangan HIV/AIDS di Kota Yogyakarta dilakukan secara berkesinambungan dari sejak promosi kesehatan, pencegahan, diagnosa, pengobatan, perawatan hingga dukungan dari keluarga dan masyarakat," katanya.
Di dalam peraturan tersebut, penanganan HIV/AIDS diampu secara bersama-sama oleh setidaknya 15 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Kota Yogyakarta.
"Pemberian informasi tentang HIV/AIDS kepada masyarakat menjadi sangat penting agar masyarakat memahami dan bisa menghindari faktor penularan virus," katanya.
(U.E013)
Berita Lainnya
Hindari diare, balita harus diberi makanan matang
Jumat, 5 April 2024 17:42 Wib
Pengasuh aniaya balita, ditetapkan tersangka
Sabtu, 30 Maret 2024 20:37 Wib
Awas, botol susu tak steril picu diare balita
Kamis, 8 Februari 2024 18:13 Wib
Hati-hati, balita rentan terinfeksi saat pancaroba
Jumat, 26 Januari 2024 6:23 Wib
Mahasiswa kedokteran kampanye cegah stunting anak usia dini
Rabu, 24 Januari 2024 16:12 Wib
Presiden Jokowi dan Iriana bagikan kaus dan perlengkapan balita
Selasa, 23 Januari 2024 2:17 Wib
Mengenaskan, tiga balita meninggal di galian tambang
Jumat, 12 Januari 2024 0:42 Wib
Bidan aktor utama penurunan stunting Indonesia
Sabtu, 4 November 2023 7:06 Wib