ANRI selamatkan arsip Muhammadiyah 1922-2001

id ANRI selamatkan arsip Muhammadiyah 1922-2001

ANRI selamatkan arsip Muhammadiyah 1922-2001

Muhammadiyah (Foto Istimewa) (istimewa)

Yogyakarta,(Antara Jogja) - Arsip Nasional RI menyelamatkan arsip atau dokumen-dokumen penting milik organisasi Muhammadiyah mulai 1922-2001 yang diharapkan menjadi referensi kajian dan penelitian bagi generasi mendatang terhadap salah satu organisasi Islam terbesar itu.


Kepala Deputi Konservasi Arsip Nasional RI (ANRI) M. Taufik di Yogyakarta, Selasa, mengatakan pengelolaan dokumen atau arsip yang akurat sangat penting untuk menghindari penyesatan informasi di masa mendatang tentang sepak terjang Muhammdiyah.


"Kami ingin memberikan gambaran lebih pasti terhadap apa yang dilakukan organisasi Muhammadiyah di masa lalu untuk generasi mendatang," kata dia di sela acara "Ekspose Inventaris Arsip Muhammadiyah".


Menurut Taufik, penyelamatan arsip organisasi kemasyarakatan berskala nasional merupakan tugas ANRI yang dilandasi Undang-Undang (UU) Nomor 43 tentang Kearsipan.

Penyelamatan arsip disebutnya tidak sebatas untuk Muhammadiyah saja, melainkan juga ormas berskala nasional lainnya.

"Dulu Nahdlatul Ulama (NU) sudah, sekarang Muhammadiyah. Nanti organisasi yang lain juga akan kami inventarisasi, tinggal menyesuaikan jadwal saja," kata dia.

Menurut dia, arsip Muhammadiyah yang ditargetkan selesai awal 2017 itu bersifat terbuka dan tidak terdapat persyaratan khusus untuk mengaksesnya.

Khazanah arsip itu diharapkan banyak dimanfaatkan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan Muhammadiyah.

"Bersifat terbuka sesuai dengan prinsip keterbukaan informasi publik," kata dia.

Menurut Taufik, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya penyelamatan dokumen, sejauh ini PP Muhammadiyah telah menyerahkan arsip-arsip statis sebanyak empat kali kepada ANRI.

Kondisi fisik arsip Muhammadiyah pada umumnya baik, namun ditemukan juga arsip yang kondisinya rusak.

Sebagian karena sobek dan sebagian lainnya karena serangga, ada pula arsip yang susah dibaca karena tintanya terlalu tipis.

"Sekarang arsip statis sedang kami olah, nanti akan ada tim pengolah yang melengkapi informasi meliputi penelusuran sumber dan referensi arsip dan rekonstruksi arsip," kata dia.

Wakil ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah Widiyastuti menyadari pengelolaan arsip Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang besar dan memiliki berbagai bentuk amal usaha mulai rumah sakit hingga universitas sangat penting dilakukan.

"Kami sadar kami organisasi yang besar sehingga arsip cukup penting. Selama ini Muhammadiyah cukup tertib melakukan pencatatan hasil-hasil Muktamar," kata dia.

Widiyastuti mengaku telah melakukan sosialisasi mengenai pentingnya arsip bagi internal Muhammadiyah.

"Bahkan karya-karya intelektual muda Muhammadiyah yang bisa menulis tentang Muhammadiyah juga telah kami coba inventarisasi," kata dia.


(T.L007)