Bulog DIY akan OP beras jelang Natal

id Bulog DIY akan OP beras jelang Natal

Bulog DIY akan OP beras jelang Natal

Stok beras di gudang Bulog (Foto antaranews.com) (antaranews.com)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Badan Urusan Logistik Daerah Istimewa Yogyakarta akan melaksanakan operasi pasar beras untuk mengantisipasi lonjakan harga beras menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru 2017.

"Operasi pasar (OP) beras akan kamu lakukan pada pertengahan Desember 2016 di pasar-pasar tradisional," kata Kepala Divisi Regional (Divre) Badan Urusan Logistik (Bulog) DIY Miftahul Adha di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Miftah, OP beras yang akan dilakukan bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY itu sementara akan dilakukan di pasar-pasar tradisional Kota Yogyakarta. Untuk OP beras di kabupaten lainnya masih menunggu permintaan dari Pemkab setempat.

"Sementara OP masih di Yogyakarta dulu, kami masih menunggu permintaan dari kabupaten lainnya," kata dia.

Menurut Miftah, beras untuk OP akan dijual kepada masyarakat dengan harga Rp7.300 per Kg. Harga tersebut, telah mendapatkan subsidi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Rp600 yang sedianya untuk biaya kemasan beras.

Ia mengatakan alokasi beras untuk operasi pasar tidak akan dibatasi. Alokasi beras yang disediakan untuk OP akan menyesuaikan kebutuhan di pasaran.

"Kami tidak membatasi secara khusus besaran beras untuk OP," kata dia.

Menurut dia, stok persediaan beras yang masih tersisa di gudang Bulog DIY hingga saat ini mencapai 30.000 ton. Stok beras itu diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat DIY hingga Mei 2017.

"Sampai tujuh bulan ke depan stok beras di DIY masih aman," kata dia.

Berdasarkan pemantauan Disperindagkop DIY rata-rata harga beras di Pasar Demangan, Pasar Kranggan, dan Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta hingga 6 Desember 2016 masih stabil. Untuk beras jenis IR 1 masih dijual Rp10.000 per kg dan beras IR II dijual Rp9.433 per kg.

"OP beras akan tetap kami lakukan sebagai langkah antisipasi, meski sekarang belum ada tanda-tanda kenaikan harga beras," kata Miftah.


(T.L007/)