Petani Bantul diminta tanam padi varietas Inpari

id padi

Petani Bantul diminta tanam padi varietas Inpari

ilustrasi (Foto Antara/Noveradika)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meminta petani menanam padi varietas inpari 23 yang merupakan varietas asli kabupaten ini.

"Petani kita itu masih suka tanam padi varietas IR 64, padahal Bantul punya inpari 23, varietas asli Bantul. Ini perlu didorong penggunaannya," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Rabu.

Menurut dia, varietas inpari 23 merupakan varietas asli Bantul yang diluncurkan sejak 2012 oleh Menteri Pertanian (Mentan) di Bantul.

Ia mengatakan karena sudah dilepas Mentan, varietas inpari 23 bisa ditanam di lahan pertanian daerah mana saja dan di wilayah Bantul sendiri sampai saat ini pemanfaatannya sudah sekitar 30 persen dari total petani.

"Presentase yang sekitar 30 persen itu sudah luar biasa, karena sudah menyaingi benih IR 64. Dalam produksi benih inpari kita kerja sama dengan BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) dan balai benih," katanya.

Pulung mengatakan dorongan agar petani Bantul menanam varietas inpari 23 karena benih ini memiliki keunggulan di antaranya tahan hama, aromatik dan produktivitas tinggi maksimal 10 ton gabah per hektare.

"Dari tahun ke tahun pemakaian benih Inpari 23 di Bantul ada kenaikan, itu bisa dilihat dari permintaan di Balai Benih. Selama ini hasilnya cukup bagus, rata-rata sampai delapan ton per hektare," katanya.

Selain produktivitas tinggi, kata dia, pemakaian varietas inpari 23 bertujuan memutus hama tanaman yang muncul, sehingga bagi petani yang belum menggunakan inpari 23 dianjurkan menyelingi varietas tersebut.

"Kalau petani terus-terusan menanam padi dengan varietas sama itu kan hama selalu ada, makanya perlu ada variasi dengan inpari supaya wereng berkurang," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024