Yogyakarta tunggu hibah peralatan nomor tunggal kegawatdaruratan

id kota yogyakarta

Yogyakarta tunggu hibah peralatan nomor tunggal kegawatdaruratan

Pemerintah Kota Yogyakarta (istimewa)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta masih menunggu hibah peralatan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika guna operasional nomor telepon tunggal untuk pelayanan kegawatdaruratan, 112.

"Ada tiga skema yang ditawarkan kementerian untuk operasional nomor tunggal kegawatdaruratan. Dari tiga skema itu, kami memilih hibah. Sampai sekarang, kami masih menunggu hibah peralatan dari kementerian untuk operasionalnya," kata Kepala Bagian Teknologi Informasi dan Telematika (TIT) Kota Yogyakarta Sukadarisman di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, Pemerintah Kota Yogyakarta memilih skema hibah peralatan karena lebih sesuai dengan kondisi Kota Yogyakarta dibanding skema sewa peralatan selama tiga tahun atau skema swakelola.

Selain menunggu peralatan, Pemerintah Kota Yogyakarta juga menyiapkan operator yang nantinya akan bertugas untuk memberikan layanan kepada masyarakat yang mengakses nomor telepon tunggal kegawatdaruratan tersebut.

"Tugas operator sangat penting karena mereka yang nantinya akan mengumpulkan informasi dari masyarakat agar tidak salah saat mengirimkan bantuan. Misalnya saja, apakah korban kecelakaan sudah meninggal dunia atau masih dalam kondisi sadar," katanya.

Dalam tahap awal, Sukadarisman mengatakan Kota Yogyakarta setidaknya membutuhkan dua operator untuk menerima telepon.

"Keberadaan nomor tunggal kegawatdaruratan sudah dibutuhkan masyarakat. Namun, banyak warga yang sebenarnya sudah cukup mengenal layanan kegawatdaruratan Yogyakarta Emergency Services (YES) 118," katanya.

Ia berharap meskipun nantinya hanya akan ada satu nomor tunggal layanan kegawatdaruratan, namun muatan lokal dalam layanan YES 118 bisa tetap dipertahankan.

Muatan tersebut adalah, pemerintah menanggung biaya kesehatan 1x24 jam pertama jika ada warga yang mengakses layanan kegawatdaruratan.

"Dalam kurun waktu lima tahun, seluruh layanan kegawatdaruratan diharapkan sudah bisa diintegrasikan dan berjalan dengan baik," katanya.

Yogyakarta adalah satu dari 100 kota di Indonesia yang akan menjalankan nomor tunggal kegawatdaruratan yang diharapkan sudah dapat dijalankan mulai 2017. ***4***

(E013)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024