Sleman (Antara) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Purnomo meminta agar pihak kepolisian mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku-pelaku aksi kekerasan yang mengakibatkan siswa SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Adnan Wirawan Ardianto meninggal dunia.
"Pelaku harus diproses secara hukum untuk memberikan efek jera. Sehingga tidak mengulagi perbuatannya lagi, dan sebagai peringatan agar kasus serupa tidak terjadi lagi," kata Sri Purnomo, Rabu.
Menurut dia, aksi kekerasan yang dilakukan oleh pelajar atau yang sering disebut "geng klithih" tetap harus diproses sesuai hukum yang berlaku. Apalagi di Sleman sudah ada Pengadilan Anak yang dapat mengurusi kasus kriminal oleh pelaku di bawah umur.
"Guna menekan aksi `geng klithih` yang disebabkan oleh kenakalan remaja, Pemkab Sleman akan memaksimalkan kembali peran guru bimbingan konseling (BK). Saya akan bertemu dengan guru-guru untuk memberi pengarahan bagaimana harus memberi perhatian pada anak-anak. Terutama untuk memperhatikan siswa-siswi yang menunjukkan aksi-aksi berlebihan," katanya.
Ia mengatakan, Pemkab Sleman juga akan melakukan pemberantasan minuman keras atau minuman beralkohol secara masif. Karena minuman keras merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja yang bisa menyebabkan tindak kekerasan.
"Minuman keras biasanya jadi awal mula tindakan kriminal. Orang tua dan sekolah harus benar-benar memperhatikan aktivitas anak, baik di rumah, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat," katanya.
Sri Purnomo mengatakan, sat ini belum berencana untuk membuat peraturan khusus terkait kenakalan remaja.
"Namun jika hal tersebut memang diperlukan, kami akan segera berdiskusi dengan elemen pemerintahan dan masyarakat untuk membahas hal tersebut," katanya.
Siswa SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Adnan Wirawan Ardianto meninggal dunia, setelah menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok orang di Desa Selopamioro, Imogiri, Kabupaten Bantul, Senin sore (12/12).
Saat itu korban bersama dengan teman-temannya baru saja pulang dari berwisata di Pantai Ngandong, Kabupaten Gunung Kidul dengan mengendarai sepeda motor, dalam perjalanan tersebut mereka bertemu dengan sekelompok remaja yang mengendarai sepeda motor juga. Tidak tahu apa sebabnya, sekelompok pengendara sepeda kemudian melakukan penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam terhadap Adnan Ardianto dan teman-temannya.
Akibat kejadian tersebut akhirnya Adnan Ardianto meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit, sedangkan beberapa temannya mengalami luka.
(V001)
Berita Lainnya
Rektor UNU Gorontalo: Saya tak melakukan kekerasan seksual
Minggu, 21 April 2024 10:54 Wib
Segera selesai, Perpres Perlindungan Anak dari game online
Kamis, 18 April 2024 4:16 Wib
Pengaruhi perilaku anak, pemerintah diminta bersihkan gim berunsur kekerasan
Jumat, 12 April 2024 21:25 Wib
Pemerintah diminta blokir "game online" mengandung kekerasan
Selasa, 9 April 2024 2:37 Wib
Psikolog UGM sebut pelaku kekerasan anak cenderung punya gangguan mental
Jumat, 5 April 2024 0:03 Wib
Atasi krisis Haiti, Kanada latih tentara CARICOM
Minggu, 31 Maret 2024 17:03 Wib
Hak asasi warga terampas di Haiti
Jumat, 29 Maret 2024 11:40 Wib
Buntut kekerasan seksual, Ketua DPD PSI Jakarta Barat mengundurkan diri
Rabu, 27 Maret 2024 15:53 Wib