Jogja (Antara) - Perusahaan kimia BASF berkomitmen untuk menciptakan solusi yang inovatif bagi petani dan mendukung mereka untuk memelihara bumi.
"Kami membantu petani untuk meningkatkan hasil panen secara berkelanjutan sekaligus meningkatkan kualitas hasil panen," kata Senior VP Crop Protection BASF Asia Pacific Gustavo Palerosi Carniero di Yogyakarta, Rabu.
Pada temu pelanggan bertema "Solusi untuk Masa Depan yang Lebih Kuat", Gustavo mengatakan saat ini pertanian jauh lebih kompleks daripada sebelumnya karena cuaca yang tidak dapat diprediksi serta gangguan hama dan gulma.
Selain itu perkembangan harga pasar dan kelangkaan sumber daya alam menjadi tantangan yang akan dihadapi oleh 9 miliar orang di bumi. Hal itu menjadi tantangan bagi BASF.
Menurut dia, melalui inovasi yang sejalan dengan kebutuhan pelanggan, teknologi BASF bertujuan untuk memastikan bahwa tanaman dapat tumbuh lebih baik, lebih kuat, dan tahan terhadap tekanan seperti panas dan kekeringan.
"Sebagai pemimpin industri dengan portofolio yang luas pada produk fungisida, insektisida, herbisida, dan perawatan benih, kami membantu petani mengatasi berbagai permasalahan tersebut melalui solusi yang inovatif," katanya.
Ia mengatakan BASF menciptakan kimia untuk masa depan yang berkelanjutan. Sebagai perusahaan kimia, BASF menggabungkan keberhasilan ekonomi dan perlindungan lingkungan serta tanggung jawab sosial.
"Melalui ilmu pengetahuan dan inovasi, kami membantu pelanggan kami hampir di setiap industri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini dan masa depan," katanya.
President Director BASF Indonesia CP Chan mengatakan perusahaan yang telah beroperasi di Indonesia sejak 40 tahun lalu itu mencapai penjualan sebesar 446 juta Euro dengan jumlah karyawan sekitar 739 karyawan pada akhir tahun 2015.
"Kini BASF mendukung para pelanggan di Indonesia dengan rangkaian produk dan solusi mulai dari petrokimia, monomer, zat antara, dispersi dan pigmen, perawatan kimia, gizi dan kesehatan, kinerja kimia, katalis, bahan kimia konstruksi, pelapis, bahan kinerja hingga perlindungan tanaman," katanya.
(B015)
Berita Lainnya
Petani korban banjir di Jawa Tengah dibantu Rp177 miliar
Sabtu, 23 Maret 2024 15:30 Wib
DLH memasang perangkap monyet ekor panjang tidak serang tanaman petani
Senin, 18 Maret 2024 21:15 Wib
Dapat ganti rugi, tanaman padi petani Jepara, Jateng, akibat banjir
Senin, 18 Maret 2024 18:00 Wib
Petani Demak, Jateng, korban banjir peroleh asuransi
Kamis, 14 Maret 2024 10:04 Wib
Pemda DIY-UGM menyiapkan konsep ubah pola pikir petani
Sabtu, 9 Maret 2024 6:44 Wib
Jaga ketahanan pangan, pemangku kepentingan diminta koordinasi dengan petani
Selasa, 5 Maret 2024 12:10 Wib
DPKP mengimbau petani DIY segera ikut asuransi usaha tani padi
Jumat, 1 Maret 2024 22:15 Wib
Harga gabah di tingkat petani turun jadi Rp7.100/kg
Jumat, 1 Maret 2024 3:36 Wib