GWWG dorong masyarakat lestarikan sumber daya air

id air tanah

GWWG dorong masyarakat lestarikan sumber daya air

Ilustrasi pemanfaatan air tanah untuk pertanian (foto Antara)

Yogyakarta (Antara) - Ground Water Working Group mendorong masyarakat untuk melestarikan sumber daya air tanah agar tidak menimbulkan persoalan krisis air pada masa mendatang.

"Oleh karena itu, kami mendorong semua pengguna air untuk bertanggung jawab terhadap sumber daya air tanah yang digunakan," kata Ketua Ground Water Working Group (GWWG) Heru Hendrayana di Yogyakarta, Kamis.

Hal itu, menurut dia, membutuhkan kesadaran semua pihak, regulasi yang jelas, dan pemegang otoritas yang tegas. Tanpa kepedulian semua pihak, upaya pelestarian sumber daya air tanah tidak akan berhasil.

Ia mengatakan air tanah menjadi perhatian utama karena mempunyai risiko tinggi atas munculnya persoalan penurunan kualitas lingkungan dan konflik di kalangan masyarakat. Hal itu karena pemanfaatan yang terus menerus tetapi tidak diikuti upaya perlindungan.

"Persoalan itu ditambah dengan adanya permasalahan di wilayah regulasi dan otoritas pengelolaan. UU tentang air masih dalam tahap rancangan sehingga ada ketidakpastian dalam otoritas pengelolaan air di antara Kementerian PU, ESDM, dan KLH," katanya.

Menurut dia, GWWG sebagai institusi keilmuan berperan aktif dalam peningkatan kesadaran seluruh pemangku kepentingan mengenai pentingnya keberlanjutan ketersediaan sumber daya air tanah.

"GWWG ingin menjadi pelopor dalam upaya perlindungan sumber daya air tanah di Indonesia, konservasi, pengembangan teknologi, mineralisasi dan keamanan air serta kualitas air tanah," katanya.

Ia mengatakan berbagai kegiatan telah dilakukan GWWG dalam upaya tersebut di antaranya melakukan penelitian, pengembangan teknologi, edukasi, dan publikasi di bidang sumber daya air tanah.

Berbagai kegiatan itu selain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pelestarian air tanah juga sebagai media sosialisasi atas solusi yang ditawarkan GWWG terhadap persoalan air tanah di Indonesia.

Menurut dia, solusi itu berupa Matriks Penilaian Perlindungan Sumber Daya Air Tanah (Mata Persada) yang merupakan matriks penilaian secara kuantitatif terhadap upaya perlindungan air tanah berdasarkan pilar-pilar pengelolaan air tanah di Indonesia.

"Pilar-pilar itu terdiri atas konservasi, pendayagunaan, dan pengendalian daya rusak air. Dengan mengimplementasikan Mata Persada di Indonesia, hasil pengelolaan air tanah dapat dicapai secara optimal khususnya perlindungan terhadap air tanah," kata Heru.

(B015)
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024