Petani cabai Kulon Progo raih untung besar

id cabai Kulon Progo

Petani cabai Kulon Progo raih untung besar

Petani lahan pasir di Kabupaten Kulon Progo, DIY, sedang masuki panen raya. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Petani cabai di lahan pantai Desa Bugel, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meraup keuntungan relatif besar puluhan juta rupiah atas hasil panen yang melimpah dan harga di pasaran yang cukup tinggi.

Ketua Kelompok Tani Gisik Pranaji Sukarman di Kulon Progo, Jumat, mengatakan harga cabai ditingkat petani mencapai Rp80 ribu per kg.

"Sejak September 2016, harga cabai terus merangkak dari Rp25 ribu per kg, sekarang mencapai Rp80 ribu per kg. Keuntungan yang didapat petani juga sangat banyak," kata Sukarman.

Ia mengatakan harga cabai keriting di tingkat petani sebasar Rp35 ribu kg dari sebelumnya Rp25 ribu, cabai rawit Rp80 ribu per kg dari sebelumnya Rp45 ribu hingga Rp50 ribu.

"Harga cabai di tingkat petani terus meningkat karena jumlah produksi turun hingga 50 persen dibandingkan pada masa tanam pertama," katanya.

Ia mengatakan musim tanam pertama yakni pada Maret dan mulai panen pada Mei. Pada masa taman pertama, satu hektare tanaman cabai mampu menghasilkan 12 ton hingga 15 ton. Pada September 2016 sampai saat ini, satu hektare tanaman cabai hanya menghasilkan antara 5 ton hingga 7 ton.

"Pada Mei 2016, harga cabai di tingkat petani hanya Rp4.000 hingga Rp5.000 per kg, kami sangat rugi tenaga dan biaya operasional. Pada September 2016, kami mulai menikmati keuntungan dari hasil panen cabai," katanya.

Ia mengatakan hasil panen September sampai sekarang hanya dapat mencukupi permintaan pasar lokal. Tengkulak menjualnya ke Pasar Beringharjo, Giwangan dan Gamping.

Hasil panen Mei, biasanya dijual ke Jakarta dan Sumater. Hal ini dikarenakan permintaan pasar lokal sudah cukup.

"Kami tidak menjual hasil panen ke luar DIY. Permintaan lokal masih kurang," katanya.

Salah satu pedagang Pasar Sentolo Sortiyah mengatakan satu minggu terakhir, harga cabai sebesar Rp100.000 per kg. "Kalau ada yang beli Rp1.000 hanya dikasih empat buah," kata dia.

(KR-STR)