Bantul pastikan tidak ada pungutan UNBK SMP

id UNBK

Bantul pastikan tidak ada pungutan UNBK SMP

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Lucky R./aww/16.)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan tidak ada pungutan bagi siswa dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer jenjang sekolah menengah pertama pada Mei 2017.

"Walaupun menggunakan komputer dalam UN, masyarakat tidak perlu khawatir kalau jangan-jangan ada iuran bagi siswa untuk membeli komputer. Saya yakinkan tidak ada penarikan biaya bagi siswa," kata Kepala Disdikpora Bantul Totok Sudarto di Bantul, Rabu.

Menurut dia, pelaksanaan UN jenjang sekolah menengah pertama (SMP) di Bantul pada tahun ajaran 2017 rencananya menggunakan komputer atau berbasis komputer, namun untuk memenuhi sarana komputer akan diupayakan pemerintah dan tidak dibebankan siswa.

Ia mengatakan untuk memenuhi ketersediaan komputer Disdikpora Bantul akan meminjam komputer yang ada di SMA/SMK se-Bantul yang terlebih dulu melaksanakan UNBK, selain itu memakai komputer yang ada di UPT-UPT Dinas Pendidikan.

"Sampai sekarang 50 persen sarana itu tercukupi, sehingga kita tinggal mencukupi yang 50 persen lagi. Kita upayakan yang dari SMA/SMK dan UPT-UPT. Dan Insya Allah di tahun ini sebanyak 12.626 siswa SMP bisa melaksanakan ujian berbasis komputer," katanya.

Ditanya terkait kebutuhan anggaran untuk penyelenggaraan UNBK jenjang SMP tahun 2017, Totok mengaku tidak mengetahui pasti, karena kebutuhan biaya tersebut dianggarkan pemerintah pusat melalui Disdikpora DIY.

"Dengan pelaksanaan UNBK ini, maka setidaknya bisa menghemat anggaran hingga 50 persen, karena kan tidak ada kertasnya. Untuk anggarannya tiap sekolah bervariasi, tetapi UN itu anggarannya dari pusat," katanya.

Kendati demikian, kata dia, dalam pelaksanaan UNBK jenjang SMP nantinya tidak menutup kemungkinan dari orang tua siswa menyiapkan sendiri sarananya yaitu laptop, dengan catatan perangkat itu `dibersihkan` file-filenya sebelum dipakai ujian di sekolah.

"Kami juga sedang menyiapkan server baru yang akan ditempatkan di tempat UN, namun barangkali memungkinkan ujian tidak harus dilaksanakan di sekolah itu, misalnya di SMK lain terdekat. Jadi ada SMA yang kami siapkan untuk ujian komputer," katanya

(KR-HRI)