KKS diterima paling lambat akhir januari

id pemkot

KKS diterima paling lambat akhir januari

Pemerintah Kota Yogyakarta (Foto Istimewa) (istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Sosial Kota Yogyakarta menyatakan bahwa kartu keluarga sejahtera untuk menjalankan program bantuan pangan non tunai sudah akan diterima oleh penerima manfaat paling lambat akhir Januari.

"Kami baru menerima surat dari Kementerian Sosial yang menginformasikan bahwa kartu keluarga sejahtera (KKS) sudah bisa diterima paling lambat akhir Januari. Artinya, pada awal Februari sudah bisa digunakan," kata Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta Hadi Muchtar di Yogyakarta, Jumat.

Jumlah penerima kartu keluarga sejahtera di Kota Yogyakarta, lanjut Hadi, tidak berbeda dengan jumlah penerima program raskin tahun sebelumnya yaitu sebanyak 16.031 penerima manfaat.

"Hanya saja, mereka tidak lagi menerima beras tetapi bisa membelanjakan uang bantuan yang diterima menggunakan KKS di `e-warong` yang ada di Kota Yogyakarta sesuai kebutuhan. Bisa dibelanjakan beras, minyak goreng, atau kebutuhan lainnya," katanya.

Nominal bantuan yang akan diterima adalah Rp110.000 per bulan. Jika tidak digunakan, maka nilai bantuan akan otomatis tersimpan di dalam kartu dan bisa digunakan saat benar-benar dibutuhkan.

"Bantuan tidak boleh diuangkan, tetapi hanya bisa dibelanjakan," katanya.

Saat ini, lanjut Hadi, sudah ada 15 "e-warong" di Kota Yogyakarta yang dikelola oleh Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (Kube PKH). Setiap "e-warong" akan menerima bantuan Rp30 juta.

"Bantuan masih dalam proses. Nilai bantuan akan digunakan untuk tiga kegiatan yaitu masing-masing Rp10 juta untuk rehabilitasi, pengadaan peralatan warung dan untuk kebutuhan modal membeli bahan kebutuhan pokok atau komoditas di Bulog," katanya.

Jenis bahan kebutuhan pokok yang dijual di "e-warong", lanjut Hadi, akan semakin bervariasi tidak hanya menjual beras, minyak goreng, gula pasir, tetapi akan ditambah bahan kebutuhan pokok lain seperti telur ayam dan mi.

Hadi memastikan, sumber daya manusia (SDM) yang akan mengelola "e-warong" sudah siap memberikan pelayanan kepada penerima bantuan program raskin non tunai.

"Ada pendampingan rutin yang diberikan, termasuk pelatihan menggunakan mesin untuk menggesek kartu keluarga sejahtera (KKS) saat berbelanja," katanya.

Kota Yogyakarta adalah satu dari 44 kota di Indonesia yang akan mengawali pelaksanaan program bantuan pangan non tunai pada tahun ini.

Sedangkan jumlah penerima bantuan, lanjut Hadi, dimungkinkan ada penambahan namun terbatas pada anak dari penerima manfaat yang sudah berkeluarga namun dinilai masih membutuhkan bantuan. "Dimungkinkan ada pengembangan seperti itu," katanya.
E013
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024