Kulon Progo kembangkan kawasan sentra produksi perikanan

id kawasan sentra produksi perikanan

Kulon Progo kembangkan kawasan sentra produksi perikanan

lokasi pembibitan dan pembudiaaan lele. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan kawasan sentra produksi perikanan untuk percepatan peningkatan produksi perikanan budi daya dan mengantisipasi penurunan produksi ikan karena alih lahan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Sudarna di Kulon Progo, Sabtu mengatakan DKP mendorong pelaku pembudi daya perikanan untuk berkumpul dan bersatu dalam manajemen usaha, dan mengembangkan ikan melalui kawasan sentra produksi perikanan (KSPP).

"Pada 2016, kami sudah memulai di Desa Triharjo, Kecamatan Wates. Pada 2017, kami akan menambah jumlah lokasi lain, selain membesarkan KSPP Triharjo," kata Sudarna.

Ia mengatakan KSPP Triharjo sebagai proyek percontohan, sehingga kalau berhasil bisa dikembangkan di desa-desa lain dan kecamatan-kecamatan lain yang ada di Kulon Progo.

Menurut Sudarna, pengembangan KSPP, DKP tidak bisa kerja sendiri karena harus kerja sama dengan pemilik lahan. Kenyataannya, pemilik lahan paling luas di Kulon Progo adalah pemerintah desa.

"Kami sedang melakukan komunikasi dengan pemerintah desa supaya dapat menyediakan luasan lahan tertentu. Harapan kami, setiap desa menyediakan lahan seluas 3-4 hektare untuk membuat KSPP," katanya.

Ia mengatakan DKP akan melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) dengan pemerintah desa. Selain itu, ia berharap pemdes mengoordinir kelomopok pembudi daya ikan (pokdakan) untuk membentuk asosiasi. Kemudian, mereka bersama-sama membuat aturan main hak dan kewajiban anggota kelompok yang tergabung dalam asosiasi tersebut.

"Tugas pemkab yakni memberikan fasilitas dasar, seperti membantu pembuatan kolam, kemudian irigasi untuk mendapatkan air dan pembuangan air. Kemudian, kami juga membantu dalam manajemen usahanya, " kata dia.

Sudarna mengatakan hal utama dalam pengembangan KSPP yakni kemampuan kelompok untuk mengorganisir permodalan supaya usaha tetap berjalan. Kelompok atau gabungan kelompok bisa menerapkan sistem saham untuk modal lancarnya.

"Ketika suatu usaha kawasan diusahakan satu menajemen yang dimiliki kelompok, misi usaha akan tercapai. Suatu usaha satu manajemen, dengan target akan terelisasi. Sehingga kesinambungan produksi terjamin dengan kualitas juga bagus sesuai permintaan awal," katanya.

(KR-STR)