Produksi buah di Gunung Kidul turun

id produksi buah Gunung Kidul

Produksi buah di Gunung Kidul turun

Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, akan dikembangkan menjadi kawasan durian (gambarhidup.blogspot.com )

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Produksi buah di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami penurunan akibat cuaca ekstrim yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, sehingga sampai Januari tidak ada tanda buah siap dipanen.

"Biasanya Januari sudah panen, bahkan akhir tahun itu sudah ada buah yang dijual tetapi saat ini belum ada," kata ?seorang petani di Desa Putat, Kecamatan Patuk Bambang Widiyadi di Gunung Kidul, Senin.

Ia mengatakan Kecamatan Patuk merupakan sentra tiga buah yakni rambutan, durian, dan mangga, seharusnya masyarakat sudah bisa menikmati tanaman yang ditanam di kebun. Kemungkinan tidak berbuahnya tanaman karena tingginya curah hujan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

"Hujannya cukup tinggi sehingga seluruh komoditas mulai dari mangga, durian dan rambutan tidak bisa dipanen," katanya.

Warga Kecamatan Patuk Gunawan menambahkan seharusnya awal tahun berkah bagi petani rambutan di Wilayah Plumbungan. Di wilayah ini ada ribuan batang pohon rambutan yang biasanya berbuah.

"Tahun ini hampir tidak ada yang berbuah, biasanya saya sudah menjual beberapa kali ke pedagang saat ini bunga pun tidak ada," katanya.

Menurut dia, cuaca ekstrim seperti saat ini menyebabkan komoditas unggulan Kecamatan Patuk menjadi terganggu.

"Tahun ini paling parah dibandingkan tahun sebelumnya, biasanya kalau rusak hanya sebagian, tapi ini berbuah saja tidak," katanya.

Camat Patuk Haryo Ambar Suwardi mengungkapkan kegagalan panen buah di Kawasan Patuk sudah terjadi sejak 2016 lalu. Tahun lalu, paling parah durian, tetapi tahun ini hampir semua komoditas unggulan dari Kecamatan Patuk tidak berbuah.

"Tahun ini kelihatannya memang lebih parah," katanya.

Menurut dia, akibat kegagalan panen ini tidak hanya petani yang dirugikan, namun penjual di pinggir jalan pun tidak bisa menjajakan buah unggulan dari Patuk.

"Tidak hanya buah tetapi amarilis pun tidak mau berkembang, ya mau bagaimana ini faktor cuaca," katanya.


(KR-STR)