CFDS : reklamasi Jakarta tertinggi dikomentari positif netizen

id ugm

CFDS : reklamasi Jakarta tertinggi dikomentari positif netizen

Universitas Gadjah Mada (Foto Istimewa)

Yogyakarta,  (Antara Jogja) - Center For Digital Society Universitas Gadjah Mada Yogyakarta melalui hasil riset yang dilakukan selama 2016 menyebutkan isu tentang reklamasi Jakarta mendapatkan tren komentar positif tertinggi dari netizen.

Manajer riset Center For Digital Society (CFDS) UGM Viasa Rahyaputra di Kampus UGM, Selasa, mengatakan metodologi riset menggunakan random sampling sepanjang 2016 terhadap komentar netizen di media sosial (facebook dan twitter) dan empat media massa online (Detik News, Liputan6, Kompas.com, dan Tribunnews).

"Semula kami mengira reklamasi Jakarta mendapatkan banyak sentimen negatif dari netizen, ternyata malah sebaliknya," katanya.

Menurut dia, isu tentang reklamasi Jakarta banyak mendapatkan sentimen positif berdasarkan komentar-komentar netizen terhadap pemberitaan khususnya saat awal hingga pertengahan 2016 atau sebelum proyek itu dipermasalahkan.

Para peneliti CFDS UGM, kata dia, bahkan melakukan penelusuran satu per satu profil netizen yang berkomentar pada isu-isu tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih objektif.

"Kami juga menyingkirkan komentar dari akun-akun yang kami indikasikan sebagai buzzer-buzzer calon kepala daerah tertentu dan hasilnya angkanya tetap demikian," kata dia.

Berdasarkan sampel komentar yang berhasil dihimpun dari Facebook maupun portal media, isu Pilkada DKI Jakarta paling banyak diperbincangkan mencapai 936 kali komentar, diikuti reklamasi Jakarta 931 kali, amnesti pajak 366 kali, mudik lebaran 273 kali, dan vaksin palsu 163 kali komentar.

Dari sampel itu, agregat total sentimen terhadap isu reklamasi Jakarta mencapai angka 80 sentimen positif, Pilkada DKI 8 sentimen positif, amnesti pajak -3 sentimen negatif, mudik Lebaran -12 sentimen negatif, dan vaksin palsu -17 sentimen negatif.

"Menariknya isu yang populer di media nasional, seperti amnesti pajak, justru tidak mendapatkan jumlah berita dan komentar yang signifikan di Facebook," katanya.

Menurut dia, tujuan penelitian itu untuk mengetahui seberapa besar perhatian masyarakat khususnya netizen terhadap isu-isu sepanjang 2016.

"Ini juga sebagai awal penelitian yang akan terus kami kembangkan," katanya.***2***

(L007)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024