Menag: Indonesia lahan subur bagi perbankan syariah

id Bank syariah mandiri

Menag: Indonesia lahan subur bagi perbankan syariah

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) didampingi Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Agus Sudiarto (kedua kiri) memukul gong saat pembukaan Indonesia Islamic University Conference (IIUC) di Yogyakarta, DI Yogyakarta, Rabu (25/1). (Foto ANTARA/

Yogyakarta (Antara Jogja) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia semestinya menjadi lahan subur bagi pengembangan perbankan syariah.

"Namun, `market share` perbankan syariah Indonesia masih sangat rendah hanya 9 persen, jauh di bawah perbankan konvensional. Kondisi itu disebabkan kurangnya sosialisasi tentang perbankan syariah," katanya di Yogyakarta, Rabu malam.

Oleh karena itu, kata Lukman pada pembukaan "Indonesia Islamic University Conference" (IIUC), perlu sinergi antara bank syariah dengan perguruan tinggi Islam untuk mendorong pertumbuhan perbankan syariah.

"Saya mengapresiasi terselenggaranya konferensi itu yang dapat mendorong sinergi antara bank syariah dengan perguruan tinggi Islam baik negeri maupun swasta," kata Menag.

Menurut dia, banyak hal yang bisa disinergikan di antaranya pengelolaan uang SPP mahasiswa, dana BLU maupun gaji karyawan dan dosen.

"Saya berharap konferensi itu dapat melahirkan konsep untuk membangun ekonomi syariah demi akselerasi perekonomian nasional," kata Lukman.

Direktur Utama Bank Syariah Mandiri (BSM) Agus Sudiarto mengatakan bank syariah yang karena bisnisnya menuntut kepatuhan pada prinsip syariah membutuhkan SDM yang memahami aspek kesyariahan di mana kompetensi itu dikembangkan di universitas Islam.

"Dengan bersinergi, bank bisa memperoleh sumber daya potensial sedangkan universitas Islam juga bisa mendidik mahasiswa sesuai kompetensi yang dibutuhkan industri," katanya.

Menurut dia, BSM menjadi salah satu tujuan kerja alumni universitas Islam terutama dari Jurusan Ekonomi Islam atau Syariah Islam. Selama ini BSM telah menerima sekitar 400 alumni universitas Islam dari seluruh Indonesia, dan mereka bekerja di berbagai posisi termasuk kepala cabang.

Dari sisi bisnis, kata dia, BSM menawarkan layanan perbankan syariah kepada institusi perguruan tinggi seperti "cash management system" dan "payment institution".

"Layanan itu untuk pengelolaan biaya kuliah mahasiswa, pembiayaan infrastruktur untuk kampus, dan pembiayaan ritel untuk pegawai di lingkungan perguruan tinggi," kata Agus.

Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Yudian Wahyudi mengatakan konferensi yang dihadiri para pimpinan perguruan tinggi Islam itu diharapkan dapat menyelaraskan langkah dalam bersinergi dengan bank syariah sebagai subsistem perkembangan ekonomi Islam.

"Konferensi bertema `Menjadikan Indonesia sebagai Pusat Pengembangan Ekonomi Syariah Dunia` itu diharapkan dapat melahirkan kesepahaman dan kesepakatan terkait dengan pengembangan ekonomi Islam ke depan," katanya.

IIUC yang diselenggarakan BSM bekerja sama dengan UIN Sunan Kalijaga itu dihadiri sebanyak 115 pimpinan perguruan tinggi Islam di Indonesia.
B015