Bantul targetkan luas lahan kedelai 500 hektare

id kedelai

Bantul targetkan luas lahan kedelai 500 hektare

Ilustrasi tanaman kedelai (antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan lahan pertanian kedelai seluas 500 hektare tahun 2017.

"Tahun ini kita programkan seluas 500 hektare untuk tanaman kedelai, sementara tahun lalu (2016) programnya seribu hektare," kata Kepala Dinas Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Selasa.

Menurut dia, dengan rencana tanaman kedelai seluas 500 hektare pada 2017, maka terjadi penurunan dari tahun lalu. Penurunan luas program tanam ini dikarenakan kondisi iklim dan gejala yang ditimbulkan pada musim tanam 2016.

Bahkan, menurut dia, berdasarkan ramalan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta pada musim 2017 intensitas hujan masih tinggi, sehingga tidak cocok untuk pertumbuhan tanaham palawija tersebut.

"Itu karena gejala iklim kemarin, dan kita meleset perkiraannya sebab ternyata iklim hujan luar biasa. Dan ramalan BMKG, hujan masih terus, makanya kita rancang program yang dulu palawija kita alihkan ke padi," katanya.

Ia mengatakan, penurunan program luas tanam kedelai pada 2017 juga untuk maksimalkan produktifitas panen, mengingat pada 2016 realisasinya seluas 900 hektare, tidak sampai seratus persen dari target seribu hektare.

"Pengaruh dari cuaca kemarin yang paling besar itu tanaman kedelei, hasilnya memang belum bisa maksimal, baik produksi maupun keluasan lahan belum bisa berhasil. Produktifitas kedelai di Bantul masih dua ton per hektare," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, pada 2017 ini, dinas akan mencoba menanam benih kedelai varietas baru, yang mana hasil panen nantinya mendapatkan butiran kedelai yang lebih besar dibanding kedelai yang dipanen dari penanaman benih lokal.

"Tahun ini akan mencoba varietas yang besar, benih hasil dari penelitian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Ini untuk menangkap peluang pasar kedelai dan kegemaran perajin tempe," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024