Pemkot Yogyakarta buka pendaftaran 23 pelatihan keterampilan

id kota yogyakarta

Pemkot Yogyakarta buka pendaftaran 23 pelatihan keterampilan

Pemerintah Kota Yogyakarta (istimewa)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta kembali membuka pendaftaran untuk 23 pelatihan keterampilan yang bisa diikuti secara gratis oleh warga setempat sebagai salah satu upaya mengurangi angka pengangguran di kota itu.

"Pendaftaran sudah bisa dilayani di kantor dinas di kompleks Balai Kota Yogyakarta. Batas akhir pendaftaran adalah sebelum pelatihan dilakukan," kata Kepala Seksi Pengembangan dan Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Thissani Indian Musi di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, pelatihan mengemudi atau sopir menjadi pelatihan yang paling banyak diminati oleh warga Kota Yogyakarta sehingga jumlah peserta pelatihan pada tahun ini pun ditambah.

Pada tahun ini, pelatihan sopir akan dilakukan untuk enam angkatan dengan masing-masing angkatan diikuti 20 peserta. "Hingga saat ini, sudah ada sekitar 100 warga yang mendaftar. Dalam waktu dekat, kami akan melakukan seleksi untuk peserta angkatan pertama dan kedua," katanya.

Indian mengatakan, peserta pelatihan mengemudi tidak hanya akan dilatih hingga mahir mengemudikan mobil tetapi juga akan langsung mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) A.

"Apalagi, saat ini banyak jasa angkutan barang atau orang melalui aplikasi telepon selular. Mudah-mudahan peserta ini bisa memanfaatkan pelatihan untuk mencari pekerjaan," katanya.

Selain sopir, pelatihan yang juga cukup banyak diminati adalah pelatihan satpam karena peserta akan dibantu untuk disalurkan bekerja.

"Ada juga beberapa jenis pelatihan baru seperti `front office` untuk kantor, `cleaning service` perhotelan, perdagangan retail dan teknik pendingin," katanya.

Ia menambahkan, pelatihan keterampilan ini juga terbuka untuk penyandang disabilitas tuna rungu dan tuna daksa dengan cacat fisik ringan. "Banyak dari mereka yang mengikuti pelatihan menjahit atau tata boga," katanya.

Namun demikian, ada pula beberapa jenis pelatihan yang masih sepi peminat, khususnya pelatihan yang diselenggarakan untuk kecamatan tertentu.

"Pada saat musrenbang, banyak kecamatan yang hanya mengajukan permohonan pelatihan namun belum disertai data peserta sehingga ada beberapa pelatihan yang masih sepi peminat," katanya. ***4***

(E013)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024