KONI Sleman akomodasi tiga cabang olahraga baru

id KONI

KONI Sleman akomodasi tiga cabang olahraga baru

KONI (Foto Istimewa)

Sleman (Antara) - Komite Olah Raga Nasional Indonesia Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerima tiga cabang olahraga baru, yakni yong mundu, bola keranjang, dan baseball/softball.

"Keputusan untuk menerima tiga cabang olah raga baru tersebut diambil dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang berlangsung pada Sabtu (11/2) malam. Sebelumnya ada 36 cabang olah raga (cabor) yang masuk dalam induk organisasi KONI Sleman," kata Ketua KONI Kabupaten Sleman Pramana, Minggu.

Menurut dia, tema yang diangkat dalam RAT kali ini yakni tingkatkan tertib organisasi, administrasi, transparansi, dan akuntabel untuk meraih prestasi tertinggi pada PORDA XIV DIY tahun 2017.

"Melalui tema ini diharapkan Sleman akan dapat meraih juara umum dengan sportifitas yang tinggi, namun juga dengan pengelolaan anggaran yang dapat dipertanggungjawabkan.

"Dengan alokasi anggaran sebesar Rp7 miliar, KONI Sleman tentu masih kekurangan dana dan harus memangkas kegiatan dan berharap anggaran bisa bertambah lagi untuk dapat melaksanakan kegiatan yang telah di susun KONI Sleman," katanya.

Wakil Ketua KONI DIY Zaelani,mengharapkan agar atlet-atlet Sleman bisa meraih prestasi yang tinggi melalui pembinaan yang dilakukan KONI Sleman.

"Sebelumnya Sleman mampu meraih juara umum PORDA DIY empat kali berturut-turut," katanya.

Ia mengatakan, KONI DIY berharap prestasi atlet di lima kabupaten/kota bisa merata kalau selama ini didominasi oleh Sleman, Kota Yogyakarta dan Bantul.

"Dua daerah yang lain yakni Kabupaten Gunung Kidul dan Kulon Progo oleh KONI DIY diupayakan untuk dapat meningkatkan prestasinya," katanya.

Zaelani mengatakan, agar dalam pengelolaan anggaran selalu hati-hati dan tertib administrasi, transparan dan akuntabel.

"Dalam pelaksanaan PORDA DIY 2017 nanti juga akan diterapkan IT sehingga dalam proses pendaftaran dan berbagai hal mengenai pertandingan langsung dapat diakses lewat internet, sehingga dapat mengurangi resiko perdebatan karena semua sudah diakses dengan sistem," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024