Yogyakarta, (Antara Jogja) - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta meminta masyarakat mewaspadai beragam penyakit yang berpotensi muncul pada saat pergantian musim dari hujan ke kemarau (pancaroba).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setyaning Astutie di Yogyakarta, Senin, mengatakan beragam penyakit yang berpotensi muncul saat pergantian musim di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), leptospirosis, diare, serta infeksi saluran pernafasan (ispa).
"Saat cuaca tidak menentu potensi penyakit seperti itu berpotensi meningkat, sehingga harus menjadi kewaspadaan bersama," kata Pembajun.
Menurut dia, salah satu wabah penyakit yang paling dikhawatirkan meningkat selama pancaroba tahun ini adalah DBD. Sebab, mengacu data 2016 jumlah kasus DBD mencapai 6.247 kasus dengan 31 orang meninggal atau meningkat signifikan dari 2015.
"Meski jumlah korban meninggal akibat DBD menurun, akan tetapi tren kasusnya terus meningkat," kata dia.
Menurut Pembajun, untuk menghindari penyakit DBD leptospirosis, diare, serta ispa, Dinkes DIY telah menyosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Upaya itu bisa dilakukan mulai dari hal sederhana yakni membiasakan mencuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas atau akan makan.
"Air yang hendak diminum juga harus dipastikan masak dan mendidih untuk mencegah penyakit leptospirosis," kata dia.
PHBS juga dapat diterapkan di lingkungan masyarakat seperti kerja bakti membersihkan parit atau selokan agar tidak terjadi genangan, karena genangan air dapat menjadi sarang nyamuk yang bisa saja membawa penyakit DBD atau malaria.
Selain itu, Dinkes DIY bekerja sama dengan petugas puskesmas di setiap kecamatan juga mengintensifkan kegiatan survailance epidemiologi untuk memastikan sebaran serta penyebab penyakit selama pancaroba. Hal itu dilakukan sebagai acuan pemberantasan wabah penyakit sejak dini.
"Dalam survailance itu kami akan terus memetakan serta memantau setiap laporan kejadian penyakit di lingkungan masyarakat dan langsung melakukan uji laboratorium," kata dia.
Di sisi lain, kata Pembajun, stok obat di setiap puskesmas juga telah ditambah melebihi persediaan saat hari-hari biasa. Hal itu untuk mencukupi kebutuhan obat-obatan masyarakat yang diperkitakan meningkat selama pancaroba. "Demikian juga untuk ketercukupan kebutuhan darah sudah kami koordinasikan dengan Palang Merah Indonesia (PMI) DIY," kata dia. ***4***
(L007)
Berita Lainnya
Masyarakat Gunungkidul diimbau menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk
Rabu, 27 Maret 2024 22:35 Wib
Dinkes Sleman mengoptimalkan kader jumantik cegah kasus DBD
Selasa, 26 Maret 2024 10:33 Wib
Jus jambu tak dapat naikkan trombosit pasien DBD
Jumat, 22 Maret 2024 15:54 Wib
Dinkes Kulon Progo meminta warga lakukan PSN cegah DBD
Kamis, 21 Maret 2024 15:37 Wib
Ramuan daun pepaya jadi terapi kombinasi pasien DBD, tegas dokter
Senin, 4 Maret 2024 12:11 Wib
Banjir landa Jakarta hingga lonjakan kasus DBD
Minggu, 3 Maret 2024 10:51 Wib
Dinkes Gunungkidul mengimbau masyarakat terapkan hidup bersih cegah DBD
Kamis, 29 Februari 2024 13:46 Wib
Dinkes Yogyakarta sebut tidak ada lonjakan kasus DBD hingga Februari
Selasa, 20 Februari 2024 11:05 Wib