Pendidik: literasi keuangan perlu diajarkan sejak dini

id keuangan

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Literasi keuangan perlu diajarkan sejak dini kepada peserta didik karena dapat mengedukasi mereka mengenai pentingnya penggunaan produk dan jasa keuangan secara tepat, kata Kepala Sekolah Dasar Negeri Winongo Sumaryatun.

"Hal itu dapat dilakukan melalui berbagai cara sesuai dengan usia peserta didik. Misalnya, di tingkat SD literasi keuangan seperti menabung atau berinvestasi dilakukan melalui beragam kegiatan edukatif," katanya di SDN Winongo Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin.

Di sela lomba "Story Telling" bertajuk "Pintar Uang" yang diselenggarakan Manulife Indonesia, Sumaryatun mengatakan literasi keuangan akan membuat peserta didik juga belajar berbagai keterampilan dan pengetahuan lain melalui kegiatan nonakademik.

"Dengan demikian, mereka tidak hanya memiliki kompetensi di bidang kognitif selama bersekolah, tetapi juga keterampilan nonakademik yang mendukung prestasi mereka. Sekolah kami termasuk salah satu yang mendapatkan nilai ujian nasional terbaik," katanya.

Chief Marketing Officer Manulife Indonesia Novita Rumngangun mengatakan perusahaan melalui Yayasan Manulife Peduli menyelenggarakan kompetisi karya tulis dan "story telling" bertema "Pintar Uang" sebagai bagian aktivitas edukasi literasi keuangan.

Menurut Novita yang juga Board of Supervisor Yayasan Manulife Peduli, sebanyak 40 peserta dari total 195 siswa SDN Winongo turut berpartisipasi dalam kompetisi yang telah dimulai sejak 9 Februari 2017.

"Karya tulis yang telah disusun dipresentasikan dalam format `story telling` di depan panel juri yang terdiri atas guru, tim manajemen Manulife Indonesia, dan pengurus Yayasan Manufile Peduli," katanya.

Head of Corporate Communication and PR Manulife Indonesia Jeane Carolina mengatakan kompetisi karya tulis dan "story telling" itu merupakan wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap pendidikan di negeri ini khususnya dalam literasi keuangan.

Kegiatan itu merupakan salah satu dari berbagai aktivitas tahunan yang dilakukan perusahaan melalui program sekolah binaan untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan nasional.

"Hingga kini perusahaan memiliki lima sekolah binaan yang tersebar di Aceh, Sukabumi, dan Yogyakarta. Selain pembangunan atau perbaikan sarana sekolah, kami secara aktif memberikan beasiswa, penyuluhan, dan berbagai program edukatif," katanya.***4***

(B015)