Petani disarankan tanam hortikultura mulai Mei

id cabai rawit

Petani disarankan tanam hortikultura mulai Mei

Petani cabai (Foto Antara/Wahyu Putro)

Bantul (Antara) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyarankan petani di daerah ini menanam komoditas hortikultura mulai Mei 2017 agar pertumbuhannya tidak terganggu cuaca.

"Kalau nanti tidak ada anomali cuaca, kira-kira bulan Mei itu cukup bagus bagi petani untuk memulai tanam cabai dan hortikultura lainnya," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Jumat.

Menurut dia, memulai tanaman hortikultura pada Mei untuk mengantisipasi kerusakan atau terganggunya pertumbuhan tanaman akibat cuaca, sebab pada bulan kelima itu apabila tidak ada penyimpangan cuaca sudah memasuki musim kemarau.

Akan tetapi, kata dia, jika tanaman hortikultura ditanam sebelum bulan Mei maka dikhawatirkan terdampak cuaca yang masih potensi hujan, sebab tanaman hortikultura sangat cocok dibudidayakan pada musim panas.

"Sebetulnya bukan waktu ideal, tapi cukup bagus. Tidak seperti musim dengan kondisi cuaca seperti ini yang tidak memungkinkan bagi petani untuk menanam. Jadi harus diperhitungkan," katanya.

Namun demikian, kata dia, jika petani tetap menanam tanaman hortikultura di musim yang masih turun hujan, untuk antisipasi dari kemungkinan tergenang air, maka bisa dengan membuat dan memberbesar gundukan, perdalam drainase dan got keliling.

"Terutama di daerah-daerah yang kebetulan kemarin (musim tanam 2016) bermasalah dengan genangan air, seperti di Bambanglipuro. Karena kemarin lahan cabai yang gagal petik sampai akhir cukup banyak," katanya.

Sementara itu, kata dia, untuk lahan cabai di wilayah Bantul selain ditanam di wilayah pantai selatan juga di lahan beberapa kecamatan, bahkan dalam setahun terakhir sudah ada gerakan nanam cabai di lahan pekarangan tempat tinggal warga.

"Kapasitas tanam cabai di Bantul cukup tinggi kira-kira sekitar 200 hektare per tahun, terutama cabai rawit. Tapi tentu saja itu belum penuhi kebutuhan pasar, terutama pasar di luar Bantul yang permintaannya cukup tinggi," katanya.

(KR-HRI)