Media massa diharapkan bisa pengaruhi kepesertaan JKN

id jkn

Media massa diharapkan bisa pengaruhi kepesertaan JKN

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) (Foto antaranews.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Media massa diharapkan bisa memainkan peran dalam memengaruhi sikap dan persepsi masyarakat untuk menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional, kata pemerhati media massa Heri Purwata.

"Peran media massa bisa menampilkan berita-berita meliputi informasi, edukasi, dan advokasi mengenai program tersebut," katanya pada diskusi "Buku Panduan Praktis Peliputan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk Wartawan" di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, peliputan dan pemberitaan yang baik diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai manfaat kepesertaan program JKN, tertib membayar iuran, dan kontrol sosial untuk perbaikan pelayanan.

"Selama ini masih banyak anggota masyarakat khususnya golongan pekerja bukan penerima upah (PBPU) yang belum menjadi peserta program JKN," kata mantan wartawan Harian Republika itu.

Ia mengatakan program JKN telah diberlakukan pemerintah mulai 1 Januari 2014. Pelaksanaan program JKN yang baru tiga tahun ini tentu masih membutuhkan peran media massa agar masyarakat mengetahui dengan gamblang mengenai program JKN.

"JKN adalah program pemerintah dan masyarakat dengan tujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi setiap rakyat Indonesia. Melalui program ini diharapkan penduduk Indonesia dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera," katanya.

Menurut dia, berdasarkan data dari Dewan Jaminan Sosial Nasional per September 2016 masih ada 89 juta jiwa yang belum menjadi peserta program JKN. Padahal pemerintah mengharapkan pada akhir tahun 2019 seluruh anggota masyarakat sudah menjadi peserta program JKN.

"Tampaknya kesadaran mereka untuk menjadi peserta program JKN masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, peran media massa sangat dibutuhkan agar kesadaran untuk menjadi peserta program JKN semakin tinggi," kata Heri.

Buku Panduan Praktis Peliputan Program JKN untuk Wartawan itu disusun Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan (KPMAK) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) dan GTZ Social Protection Program.

(U.B015)
















Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024