Sleman, (Antara Jogja) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Urnomo mengatakan masyarakat di daerah ini perlu diberi pelatihan penanggulangan bencana agar jika terjadi bencana dapat mengantisipasi dini.
"Masyarakat merupakan subjek, objek sekaligus menjadi sumber pokok untuk pengurangan risiko bencana itu sendiri," katanyapada kegiatan Gladi Lapang Sekolah Siaga Bencana (SSB) di SMA Muhammadiyah 1 Prambanan, Selasa.
Menurut dia, Kabupaten Sleman berdasarkan kondisi geografisnya memiliki tujuh potensi ancaman bencana seperti erupsi Gunung Merapi, banjir, puting beliung/angin kencang, tanah longsor, kekeringan, kebakaran, dan gempa bumi.
"Berdasarkan kondisi tersebut pelatihan penanganan bencana penting untuk diberikan kepada masyarakat termasuk siswa-siswi sekolah agar dapat siaga ketika menghadapi bencana alam," katanya.
Ia mengatakan, terjadinya peristiwa gempa yang pernah terjadi di Yogyakarta beberapa tahun silam dimana pada saat itu bangunan belum memenuhi standar.
"Saat itu pengetahuan masyarakat tentang bencana masih minim. maka dari itu dengan adanya pelatihan-pelatihan yang disiapkan di sekolah dapat meminimalisir jatuhnya korban dan dapat mengantisipasi ketika bencana terjadi," katanya.
Sri Purnomo mengatakan bencana pasti akan terjadi namun yang terpenting adalah bagaimana cara meminimalkan jatuhnya korban melalui mitigasi bencana.
"Bencana bukan untuk kita takuti, tetapi bagaimana kita bisa menghambil hikmah, kita menyelesaikan, kemudian kita bisa meminimalisir terjadinya kerugian," katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto mengatakan saat ini Sleman telah membentuk 46 SSB.
"BPBD Kabupaten Sleman berusaha mengimplementasikan dengan berbagai elemen baik pemerintah maupun masyarakat agar terwujud masyarakat Sleman yang tanggap, tangkas dan tangguh dalam menghadapi bencana," katanya.
Setelah Gladi selesai dilanjutkan dengan pengukuhan Tim SSB SMA 1 Muhammadiyah dan penandatanganan prasasti peresmian SSB SMA 1 Muhammadiyah Sleman serta tiga sekolah lainnya, yaitu SMK N 1 Depok, SMPN 2 Ngaglik dan SMP N 3 Berbah.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan dokumen kontijensi oleh Bupati Sleman kepada Kepala BPBD Sleman, Camat Prambanan, Kepala Desa Bokoharjo dan Kepala Sekolah SMA 1 Muhammadiyah Prambanan, dan diakhiri dengan penyerahan bantuan berupa HT, megaphone, seperangkat alat evakuasi di SMA 1 Muhammadiyah Prambanan.***4***
(V001)
Berita Lainnya
Sebanyak 1.258 jamaah calon haji Sleman mengikuti bimbingan manasik haji
Sabtu, 20 April 2024 14:52 Wib
Pemkab Sleman sosialisasi Program Kampung Hijau dukung pelestarian lingkungan
Jumat, 19 April 2024 16:43 Wib
DLH Sleman mempercepat pembangunan akses truk sampah ke TPST Sendangsari
Jumat, 19 April 2024 14:00 Wib
Sleman terus mempercepat penurunan angka stunting
Kamis, 18 April 2024 18:29 Wib
108 anak mengikuti khitan massal di hari jadi ke-108 Kabupaten Sleman
Kamis, 18 April 2024 18:29 Wib
TPST Sendangsari Sleman mulai olah sampah jadi RDF
Kamis, 18 April 2024 16:28 Wib
Sleman menggelar Penghargaan Nata Sembada bagi UMKM
Rabu, 17 April 2024 15:02 Wib
Liga 1 : PSS Sleman gulung Arema FC
Senin, 15 April 2024 18:49 Wib