Kulon Progo, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong peran serta aktif masyarakat dalam mengelola sampah dengan mengedepankan azas manfaat, salah satu bentuknya adalah Bank Sampah dan TPS 3R yang dikelola secara mandiri.
"Sampai 2016, di daerah kita ini terdapat 82 Bank Sampah dan delapan TPS 3R yang beroperasi secara aktif dan mandiri," kata Penjabat Bupati Kulon Progo Budi Antono pada Rangkaian Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2017 di Kulon Progo, Selasa.
Ia mengatakan Pemkab Kulon Progo sangat terbantu dengan kerja sama dan dukungan dari Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) baik tingkat provinsi maupun kabupaten.
"Kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan JPSM Merti Bawono Asri terbentuk pada 2012 dapat dilihat dari jumlah Bank Sampah dan TPST 3R yang terus bertampab di masyarakat," kata dia.
Budi Antono menyampaikan dengan adanya pamerah hasil pengolahan sampah, masyarakat Kulon Progo didekatkan pada bukti nyata bahwa limbah sampah jika dikelola dengan baik, menjadikan nilai sampah menjadi luar biasa.
Yogyakarta hampir sama dengan Bali terkait dengan craf penanganannya, namun bisa lebih dari Bali yaitu kreativitasnya. Dari pameran bisa terlihat hasil karya masyarakat, sampah yang tadinya disia-siakan akan jadi sesuatu yang qualify, bisa dipajang, ditenteng sebagai suvenir.
"Mari berkolaborasi bekerja sama dengan seniman-seniman di Yogyakarta dan Kulon Progo khususnya untuk meningkatkan kreativitas," kata Budi Antono.
Wagub DIY Paku Alam X menyampaika sampah bukan hanya melulu tanggung jawab pemerintah, sampah ini juga menjadi tanggung jawab universitas dan bahkan masyarakat semua. Tidak bisa permasalahan sampah kemudian hanya diserahkan kepada pemerintah.
"Warga juga punya kewajiban secara bersama-sama meskipun pemerintah juga berkewajiban menyediakan fasilitas-fasilitas sarana dan prasarana terkait, akan menjadi sia-sia tanpa ada partisipasi masyarakat," kata Paku Alam X.
Panitia penyelenggaran HPSN Tingkat DIY, yang juga Kepala BLH DIY Joko Wuryantoro mengatakan penyelenggaraan HPSN ini bermaksud untuk meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat Indonesia , mulai dari pribadi, komunitas, hingga bangsa dalam mengelola sampah untuk mewujudkan Indonesia Bersih Sampah 2020.
Ia mengatakan meningkatkan budaya bersih di masyarakat, menjadikan sampah sebagai sumber daya ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Adapun tujuannya untuk menumbuhkan sensitifitas, kesadaran dan kepedulian serta semangat kerjasama dan sinergitas seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong dalam pengelolaan sampah karena masalah sampah menjadi tanggung jawab bersama," kata Joko Wuryantoro.
(U.KR-STR)
Berita Lainnya
Polres Kulon Progo melaksanakan pengecekan SPBU antisipasi kecurangan
Jumat, 29 Maret 2024 11:04 Wib
Bawaslu Kulon Progo siap memberi keterangan terkait gugatan NasDem di MK
Kamis, 28 Maret 2024 15:23 Wib
KPK laksanakan observasi Kulon Progo calon percontohan kabupaten antikorupsi
Rabu, 27 Maret 2024 17:20 Wib
Bawaslu Kulon Progo memusnahkan sampah alat peraga kampanye Pemilu 2024
Rabu, 27 Maret 2024 10:54 Wib
DPRD Kulon Progo meminta pembahasan penyertaan modal PDAM ditunda
Selasa, 26 Maret 2024 14:53 Wib
KPU Kulon Progo menunggu putusan MK tetapkan caleg terpilih pemilu 2024
Senin, 25 Maret 2024 14:12 Wib
Kulon Progo: Pembangunan Tanjung Adikarto mencapai 95 persen
Senin, 25 Maret 2024 10:23 Wib
DPU Kulon Progo sebut perbaikan 16 ruas jalan selesai sebelum Lebaran
Minggu, 24 Maret 2024 16:43 Wib