Petani Gunung Kidul panen padi Hybrida Pioner

id Petani Gunung Kidul panen padi Hybrida Pioner

Petani Gunung Kidul panen padi Hybrida Pioner

Ilustrasi panen raya padi (Foto antarafoto.com) (antarafoto.com)

Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Petani di Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, panen padi Hybrida Pioner dengan produktivitas 10,9 ton per hektare gabah kering panen.

Kasi Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunung Kidul Subranto di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan pada 2017, program pemerintah yakni tanaman hybrida.

"Di Kabupaten Gunung Kidul, lahan tanaman hybrida ditargetkan seluas 250 hektare dan untuk wilayah Saptosari seluas 35 hektare," kata Subranto.

Selanjutnya, Subranto mengatakan teknis bagi pertanian yang telah menggunakan tanaman hybrida harus diimbangi dengan pemenuhan unsur hara yang memadai bagi tanaman dengan cara petani melakukan pemupukan yang berimbang.

"Petani untuk menghadapi masa tanam yang akan datang harus memilih dan memperhitungkan untuk menanam tanaman secara monokultur atau tumpang sari sehingga hasil panennya dapat memuaskan," kata Subranto.

Ia mengatakan bahwa apabila petani akan melakukan pola tanam dengan cara tumpang sari hendaknya dapat mengatur secara proporsional sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal, sedangkan untuk pola tanam monokultur dapat mengaplikasikan teknik legowo pada padi terbukti dari hasil yang didapat dari percobaan lebih banyak daripada yang selama ini diterapkan petani.

Pola tanam jajar legowo, menurut Subranto, merupakan pola tanam dengan prinsip tanaman tepi sehingga jumlah tanamannya sebenarnya lebih banyak serta memudahkan bagi petani dalam melakukan perawatan dan pemupukan tanamannya.

Hasil panen padi hybrida yang dilaksanakan pada kesempatan ini dikemukakan penyuluh pertanian Sriyatun dari perhitungan hasil untuk hybrida pioner P5 diperoleh hasil sebagai berikut ubinan ukuran 2,5 X 2,5 menghasilkan Gabah Kering Panen (GKP) 8,2 ton/ha. Untuk ubinan ukuran 2 X 3 atau legowo GKP yang dihasilkan 10,9 ton/ha.

"Produktivitas padi hybrida sangat tinggi, dibandingkan produktivitas padi varietas Ciherang hanya menhasilkan GKP 4,6 ton/ha," katanya.

Komandan Kodim 0730/Gunung Kidul Letkol Muhammad Taufik Hanif mengatakan Kodim 0730/Gunung Kidul mendukung swasembada pangan nasional selain melakukan pendampingan penyuluh dari Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul, juga dengan menggandeng sektor swasta melaksanakan program uji coba penanaman padi varietas Trisakti yang memiliki masa tanam hanya 75 hari di dua titik lokasi yaitu di Beji Patuk dengan luas lahan 25 hektare dan di Plembutan, Playen seluas 5 hektare serta rencana pembangunan jalan usaha tani sepanjang 400 meter di Plembutan, Playen.

"Hal tersebut sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani," kata Taufik.





(U.KR-STR)