Sleman (Antara) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat bencana alam mengalami kecenderungan naik dalam kurun waktu 2008 - 2016 sehingga badan penanggulangan bencana daerah wajib meningkatkan kapasitas untuk penanggulangan bencana yang baik.
"Angka bencana pada Januari 2017 sejumlah 303 dengan jumlah korban meninggal19 jiwa, menderita 178.604 jiwa dan kerusakan rumah hingga ribuan unit," kata Sekretaris Utama BNPB Dody Ruswandi pada pembekalan peserta Rakerna BNPB-BPBD di Sleman, Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, menyikapi tantangan penanggulangan bencana yang multidimensi dan multipihak, BNPB dan BPBD terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas di berbagai sektor seperti sumber daya manusia, kelembagaan maupun sinergi berbagai pihak.
"BNPB mendukung segala kegiatan penanggulangan bencana yang dilaksanakan oleh BPBD-BPBD baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Berbagai bantuan serta penguatan telah diberikan oleh BNPB untuk memperkuat kelembagaan maupun SDM di daerah," katanya.
Ia mengatakan, diharapkan BPBD mampu untuk menjadi pilar utama penanggulangan bencana di wilayah.
"Pemikiran dan upaya kreatif diharapkan mampu meningkatkan profesionalitas dalam aktualisasi penanggulangan bencana. Kami juga selalu mengingatkan kepada semua BPBD bahwa solidaritas antar-BPBD, baik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota perlu terus dipupuk dan dibangun," katanya.
Dody mengatakan, bencana tidak mengenal waktu dan bisa datang kapan saja.
"Untuk itu kita juga bekerja tanpa dibatasi oleh kaidah-kaidah waktu kerja yang normal. Nyawa manusia merupakan taruhan dari pekerjaan kita. Ini tugas mulia, harus dilaksanakan dengan dilandasi oleh panggilan untuk membantu sesama," katanya.
Pembekalan BPBD seluruh Indonesia ini merupakan bagian kegiatan rapat kerja nasional (rakernas) yang berlangsung pada 21 24 Februari 2017 dengan tema "Mewujudkan BPBD yang tangguh, Teruji dan Profesional Dalam Bingkai
Kebersamaan yang diikuti sekitar 2.500 perwakilan BPBD provinsi, kabupaten dan kota yang dipimpin oleh kepala pelaksana.
Pada kesempatan raker ini, BNPB melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan 19 lembaga, antara lain kementerian/lembaga, perguruan tinggi, asosiasi, sektor swasta, organisasi keagamaan dan organisasi masyarakat.
Penandatanganan ini wujud kolaborasi berbagai pihak dalam penanggulangan bencana. BNPB juga menggelar pameran produk peralatan dan perlengkapan penanggulangan bencana dari berbagai perusahaan, BPBD DIY, maupun BNPB.
Rumah sakit lapangan dan peralatan USAR digelar di hadapan peserta BPBD di pelataran tempat acara.
(V001)
Berita Lainnya
BPBD DIY meningkatkan pencegahan kecelakaan laut di Pantai Selatan
Jumat, 19 April 2024 14:03 Wib
Pelaku wisata antisipasi bencana hidrometeorologi saat libur Lebaran 2024
Sabtu, 6 April 2024 17:22 Wib
BPBD Bantul meningkatkan kesiapsiagaan potensi cuaca ekstrem Lebaran
Kamis, 4 April 2024 16:52 Wib
40 RT dan lima ruas jalan tergenang banjir
Kamis, 4 April 2024 5:53 Wib
Surabaya diguncang gempa magnitudo 5,6
Rabu, 3 April 2024 17:38 Wib
241 fasilitas umum rusak akibat gempa Bawean, Jatim
Selasa, 2 April 2024 5:07 Wib
Jatim pasok terpal pengungsi gempa Bawean
Sabtu, 30 Maret 2024 6:36 Wib
Pelajar di Indonesia perlu peroleh pemahaman mitigasi bencana
Senin, 25 Maret 2024 20:56 Wib