Desa Wisata Ngringinan tawarkan Museum Masa Belanda

id museum

Desa Wisata Ngringinan tawarkan Museum Masa Belanda

Bupati Bantul Suharsono saat meninjau Museum Masa Belanda di Desa Palbapang Bantul, DIY (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antara) - Desa Wisata Ngringinan Palbapang, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang diresmikan pada Rabu, menawarkan museum yang menyimpan koleksi foto-foto pada masa penjajahan Belanda.

"Museum yang menyajikan foto-foto masa penjajahan Belanda ini akan menjadi ikon Desa Wisata Ngringinan Palbapang," kata Pengelola Desa Wisata Ngringinan Windu Hadikuntoro usai peresmian desa wisata itu.

Menurut dia, pengembangan Desa Wisata Ngringinan di Desa Palbapang ini karena pemerintah desa bersama warga ingin mengenalkan potensi desa yang menyimpan cerita sejarah, yang dibuktikan dengan peninggalan masa penjajahan Belanda.

Ia mengatakan peninggalan Belanda di wilayah Desa Palbapang itu di antaranya sumur tua berdiameter dua dan empat meter yang pada masa penjajahan Belanda untuk mengairi proses penggilingan tebu pabrik gula yang ada di daerah ini.

"Kemudian Stasiun Kereta Api dan Menara Telepon kalau di stasiun sendiri ada peninggalan seperti pengatur jam. Dan itu akan jadi ikon desa wisata juga selain museum," katanya.

Windu menjelaskan berdasarkan cerita sejarah di Palbapang menjadi kota paling ramai pada masa penjajan Belanda karena merupakan titik srategis, apalagi di sebelah selatan yaitu di Ganjuran juga terdapat pusat gereja saat itu.

Ia mengatakan cerita sejarah Belanda yang dibuktikan dengan foto-foto seperti pabrik gula, sekolah serta aktivitas jual beli pasar pada masa itu dipajang dalam museum atau rumah tinggal orang tuanya di Pedukuhan Ngringinan.

"Ini rumah bapak saya almarhum Guno Karyo, dulunya rumah ini jadi pusat orang kampung berkumpul dan main bulu tangkis di halaman. Jadi saya ingin kembalikan lagi sebagai pusat berkumpulnya masyarakat," katanya.

Sementara itu, Bupati Bantul Suharsono saat meresmikan Desa Wisata Ngringinan dan Museum Masa Belanda itu mendorong pengembangan desa wisata ini dengan harapan bisa mengangkat potensi budaya dan sejarah daerah ini.

(KR-HRI)