Dinas Perdagangan: cuaca ekstrem ganggu produksi cabai

id Cabai

Dinas Perdagangan: cuaca ekstrem ganggu produksi cabai

Pedagang cabai (Foto Antara)

Bantul, (Antara Jogja) - Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Subiyanto Hadi mengatakan cuaca ekstrem yang terjadi pada musim tanam terakhir menganggu produksi panen cabai.

"Untuk cabai kenapa stoknya berkurang karena awal mula dari gangguan cuaca ekstrem, kondisi ini berakibat di sentra-sentra produksi cabai, banyak petani yang gagal," katanya di Bantul, Jumat.

Menurut dia, karena faktor cuaca tersebut distribusi komoditas pangan itu ke sejumlah pasar rakyat juga terganggu sehingga berakibat pada ketersediaan barang terganggu atau berkurang dibanding kondisi normal.

Kendati demikian, kata dia, barang kebutuhan pokok itu tetap tersedia di pasar meskipun harganya dalam beberapa pekan terakhir tinggi, belum ada penurunan usai naik beberapa pekan sebelumnya.

"Kalau barangnya tetap ada, kami juga evaluasi setiap periode terhadap pergerakan harga kebutugan pokok. Karena fungsi kami itu dari sisi distribusi, sarana dan prasarana serta pemantauan harga," katanya.

Subiyanto mengatakan meski stok cabai di pasaran berkurang, namun instansinya tidak mengambil langkah untuk melakukan operasi pasar (OP), karena komoditas tersebut tidak termasuk bahan pokok yang disubsidi pemerintah.

"Kalau cabai bukan komoditas subsidi pemerintah, beda dengan beras dan minyak yang pernah diadakan OP oleh Bulog, diluar itu belum pernah OP. Bahkan untuk OP beras di Bantul sudah diagendakan Bulog," katanya.

Sementara itu, Subiyanto juga menyinggung kalau cabai merupakan salah satu komoditas yang paling memengaruhi tingkat inflasi di Bantul, meski demikian pihaknya tidak dapat menjelaskan detail angkanya.

"Kami tidak hitung pasti, tapi menurut survei BI (Bank Indonesia), yang berakibat inflasi di Bantul itu cabai bahkan di DIY, kemudian diikuti bawang merah," katanya.***3***

KR-HRI
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024