USAID prioritas perkuat konten pembelajaran

id USAID prioritas perkuat konten pembelajaran

USAID prioritas perkuat konten pembelajaran

ilustrasi-siswa SD (agus priyanto/ant)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - USAID Prioritas memperkuat konten pembelajaran dengan melatih fasilitator dari 15 kabupaten mitra di Jawa Tengah mengenai konsep dasar dalam pembelajaran SD/MI dan SMP/MTs.

"Kami memfokuskan pada tiga mata pelajaran, yakni Literasi/Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA," kata Wakil Direktur USAID Prioritas Feiny Sentosa dalam pelatihan Modul 4 di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, selama ini pada tiga mata pelajaran itu sering terjadi miskonsepsi, sulit untuk mengajarkan, dan kesulitan mengemas dalam pembelajaran aktif.

Miskonsepsi sering terjadi dalam pembelajaran matematika, sedangkan sulit mengajar kebanyakan teks berbasis fakta dan fiksi secara aktif dan keterbatasan penguasaan guru dalam mengajarkan "membaca permulaan" pada Literasi/Bahasa Indonesia.

Kesulitan mengajar secara aktif difokuskan pada IPA. Hal ini didasarkan kondisi umum bahwa banyak guru berlatar belakang fisika, biologi, atau kimia saja.

Padahal, dalam topik ada ketiganya. Materi itu juga sering dijumpai dalam kehidupan. Akan tetapi, kenyataannya siswa sering sulit memahami.

"Fokus materi pada pelatihan ini kami susun bersama-sama dengan dosen dari universitas mitra. Didesain secara mudah dengan menguatkan konsep mata pelajaran secara benar dan solutif," katanya.

Ia mengatakan bahwa materi dikembangkan melengkapi modul 1,2, dan 3 sebelumnya tentang metodologi dalam mengajar.

"Modul 4 melengkapi tiga modul sebelumnya yang sudah dilatihkan kepada lebih dari 30.000 SD/MI dan SMP/MTs yaitu modul 1 pembelajaran kontekstual, modul 2 pendekatan saintifik, dan modul 3 keterampilan informasi," katanya.

Koordinator Provinsi USAID Prioritas Jawa Tengah Nurkolis mengatakan sebanyak 60 peserta melakukan curah pendapat dan pengalaman terkait materi/implementasi dan urun pengalaman miskonsepsi siswa.

Peserta kemudian melakukan identifikasi, analisis penyebab, merumuskan solusi miskonsepsi, dan pengamatan dan percobaan.

Peserta selanjutnya dipandu fasilitator dari universitas melakukan pemantapan atau pengayaan konsep serta kegiatan terakhir merancang skenario lembar kerja dan diskusi implementasi dan pelaporan.

"Setelah pelatihan, tugas utama peserta adalah melatih kembali di kabupaten mereka berasal dan menyebarkan kepada yang membutuhkan," katanya.


(U.B015)
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024