Gunung Kidul peroleh kuota haji 363 orang

id gunung kidul

Gunung Kidul peroleh kuota haji 363 orang

Gunung Kidul D.I.Yogyakarta (Foto Antara/Agus Priyanto)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mendapat kuota jamaah haji sebanyak 363 orang pada 2017 atau meningkat dibandingkan 2016 sebanyak 219 orang.

Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama Kabupaten Gunung Kidul Muhammad Yusuf di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan kuota haji Gunung Kidul meningkat karena Pemerintah Arab mengembalikan kuota yang sebelumnya dipangkas 20 persen, lalu ada tambaan kuota lagi.

"Dikembalikan kuota haji sebelum dipangkas, maka akan diberangkatkan 320 jamaah, masih ditambah penambaahan kuota 43 orang. Total tahun ini menjadi 363 orang jamaah yang akan berangkat ke tanah suci," kata Yusuf.

Ia mengatakan Pemerintah Arab Saudi memutuskan mengembalikan kuota haji Indonesia yang sebelumnya selama tiga tahun terjadi pemangkasan 20 persen ke angka normal, yakni dari 168.800 orang menjadi 211.000 orang.

Selain itu pemerintah Arab Saudi menambah kuota haji untuk Indonesia sebesar 10.000 orang. Dengan begitu, dibandingkan tahun 2016, kuota haji Indonesia bertambah menjadi 52.200 orang.

Yusuf menjelaskan kouta haji di Gunung Kidul bila mendaftar 2016 bisa berangkat 2036, atau harus menunggu 20 tahun. Ia menyampaikan, untuk tahun ini pihaknya berharap para calon jamaah haji menjaga kesehatan.

"Dalam daftar tunggu sampai 2036 saja sudah mencapai 4520 orang haji," katanya.?

Tingginya antusias umat Muslim untuk menunaikan ibadah haji dan umroh, ia berharap ?masyarakat untuk tidak mudah terkena rayuan biro-biro perjalanan haji.

"Harus melalui biro resmi, jangan sampai tertipu dengan biaya lebih murah, sebaiknya dipastikan terlebih dahulu biro tersebut terdaftar di kantor wilayah Kementerian agama DIY," katanya.

Sementara salah seorang warga Playen, Suharjono berharap ada prioritas bagi calon jamaah haji yang sudah tua. Seperti orang tuanya yang rencananya akan berangkat 2018 mendatang.

"Dulu karena kuota dikurangi seharusnya berangkat tahun ini, ?tetapi mundur 2018. Semoga bisa berangkat tahun ini," katanya. KR-STR