Disbud Sleman mengemban misi mewujudkan pemerintahan berbudaya

id sleman

Disbud Sleman mengemban misi mewujudkan pemerintahan berbudaya

Kabupaten Sleman (Foto Istimewa) (istimewa)

Sleman (Antara Jogja) - Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengemban misi untuk mewujudkan tata pemerintah berbudaya di daerah ini.

"Kami ingin mewujudkan karakter berbudaya tersebut dalam setiap pelayanan publik di setiap aparatur di satuan kerja perangkat daerah," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Aji Wulantara, Jumat.

Menurut dia, pembangunan kebudayaan memiliki karakter dan sifat interdependansi atau memiliki keterkaitan lintas sektoral, multidimensi, interdisipliner, dan bertumpu pada masyarakat.

"Di dalam penjelasan umum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dikatakan bahwa kebudayaan Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur dilestarikan guna memperkuat kepribadian bangsa dan kebangsaan nasional.

"Selain itu juga untuk memperkuat persatuan bangsa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai arah kehidupan bangsa," katanya.

Ia mengatakan dalam era globalisasi dengan dinamika kekurangan dan kelebihannya pemerintah Kabupaten Sleman harus dapat mengambil manfaat yang positif melalui upaya peningkatan ketahanan budaya masyarakat.

"Berkaitan dengan hal tersebut dalam rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021 sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2016 disebutkan bahwa visi Kabupaten Sleman adalah `Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya, dan terintegrasikanya sistem E-Goverment menuju Smart Regency pada tahun 2021`," katanya.

Aji mengatakan, visi tersebut menyuratkan dua tindakan yang akan dilakukan selama lima tahun ke depan, yakni meningkatkan kesejahteraan, kemandirian dan masyarakat berbudaya.

"Kemudian mewujudkan tatakelola pemerintahan modern untuk menuju `Smart Regency`. Dalam perspektif strategi pembangunan kebudayaan telah diarahkan pada terwujudnya masyarakat berbudaya didukung dengan pemanfaatan teknologi informasi menuju Smart Regency," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat berbudaya adalah suatu keadaan dimana didalam masyarakat tertanam dan terbina nilai-nilai tatanan dan norma yang luhur tanpa meninggalkan warisan budaya dan seni.

"Berkaitan dengan arah strategi pembangunan kebudayaan dimaksud perlu diperkuat dengan dasar filosofi, mengharapkan menjadi ruh dalam setiap pengambilan kebijakan pada semua sektor," katanya.

Filosofi tersebut, kata dia, bersumber dari Kraton Ngayogyakarta dan Kadipaten Pakualam yang meliputi "Memayu Hanuning Bawana", "Sangkan Paraming Dumadi", "Manunggaling Kawula Gusti, "Tahta untuk Rakyat", "Goling Gilig", "Sawiji, Greget, Sengguh, Ora Mingkuh", "Catur Gatra Tunggal", Garis Imajiner-Sumbu Filosofi, serta "Pathok Negoro".

"Sedangkan filosofi yang bersumber dari budaya Pemerintah Kabupaten Sleman meliputi "Prasaja", bersumber dari lambung daerah "Sembodo", dan "Welas Asih" yang bersumber dari pusaka Kabupaten Sleman Tombak "Turun Sih", dan Tembayatan bersumber dari Dwija Meja Ngampak," katanya.
V001
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024