"Warga yang mengungsi di balai dusun didominasi anak-anak dan ibu-ibu, sisanya ada yang tinggal bersama saudara mereka," kata Kepala Desa Sambirejo Yuliasih Dwi Martini di Gunung Kidul, Senin.
Warga yang mengungsi terdiri dari warga RT 01/RW 06 sebanyak satu kepala keluarga (KK), warga RT 02/RW 06 sebanyak 14 KK atau 42 orang, dan warga RT 05/RW 06 sebanyak 13 KK atau 40 orang.
Ia mengatakan warga mengungsi setelah terjadi hujan deras pada Minggu (5/3) untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Pemerintah desa mengimbau waega untuk sementara pindah ke lokasi yang lebih aman.
"Kami siapkan lokasi pengungsian sampai kondisi benar-benar aman, kasihan warga jika harus was-was," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul Sutaryono mengatakan sudah mengirimkan berbagai kebutuhan masyarakat selama di pengungsian.
"Kami sudah kirimkan bantuan permakanan maupun kebutuhan lainnya," katanya.
Ia mengatakam dapur umum sudah disiapkan desa sehingga untuk kebutuhan pengungsi sudah siap. "Selain dari kami, bantuan masyarakat luar biasa, bantuan dari mana-mana sudah datang pascakejadian," ucapnya.
Disinggung penanganan selanjutnya, Sutaryono mengatakan menyerahkan kepada pemkab dan istansi terkait karena penanganan longsor membutuhkan koordinasi lintas sektoral.
"Sementara itu, dari ahli geologi UGM yang datang kemarin, meminta ada beberapa material yang tidak boleh disingkirkan terlebih dulu karena dikhawatirkan bisa memicu longsoran bukit di atasnya," katanya. ***4***
Ia mengatakan warga mengungsi setelah terjadi hujan deras pada Minggu (5/3) untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Pemerintah desa mengimbau waega untuk sementara pindah ke lokasi yang lebih aman.
"Kami siapkan lokasi pengungsian sampai kondisi benar-benar aman, kasihan warga jika harus was-was," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul Sutaryono mengatakan sudah mengirimkan berbagai kebutuhan masyarakat selama di pengungsian.
"Kami sudah kirimkan bantuan permakanan maupun kebutuhan lainnya," katanya.
Ia mengatakam dapur umum sudah disiapkan desa sehingga untuk kebutuhan pengungsi sudah siap. "Selain dari kami, bantuan masyarakat luar biasa, bantuan dari mana-mana sudah datang pascakejadian," ucapnya.
Disinggung penanganan selanjutnya, Sutaryono mengatakan menyerahkan kepada pemkab dan istansi terkait karena penanganan longsor membutuhkan koordinasi lintas sektoral.
"Sementara itu, dari ahli geologi UGM yang datang kemarin, meminta ada beberapa material yang tidak boleh disingkirkan terlebih dulu karena dikhawatirkan bisa memicu longsoran bukit di atasnya," katanya. ***4***
