Diaspora Jawa Nusantara-Dunia akan berkumpul di Yogyakarta

id Diaspora Jawa Nusantara-Dunia akan berkumpul di Yogyakarta

Diaspora Jawa Nusantara-Dunia akan berkumpul di Yogyakarta

Seksi Registrasi dan Akomodasi Javanese Diaspora III, Anita Wardhani (kiri) dan Seksi Humas Javanese Diaspora III, Sri Astuti (kanan) saat berkunjung di Kantor LKBN Antara Biro D.I. Yogyakarta, Selasa (7/3). (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Diaspora atau keturunan Jawa yang tersebar di berbagai wilayah Nusantara dan dunia akan kembali berkumpul di Yogyakarta dalam gelaran "Javanese Diaspora III".

Seksi Humas Javanesse Diaspora III, Sri Astuti saat berkunjung di Kantor LKBN Antara Biro D.I. Yogyakarta, Selasa, mengatakan perhelatan yang berlangsung 17-23 April 2017 di Benteng Vredeburg itu akan dihadiri 500 orang perwakilan diaspora dari berbagai negara seperti Suriname, Belanda, Singapura, New Caledonia, Malaysia, Thailand, dan Australia, ditambah perwakilan diaspora Jawa di Indonesia.

"Diaspora Jawa ini adalah semua keturunan orang Jawa yang tinggal di luar wilayah etnik suku Jawa atau selain di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur," kata dia.

Menurut Sri, acara Javanese Diaspora III masih mengusung judul yang sama yakni "Ngumpulke Balung Pisah" seperti penyelenggaraan Javanesse Diaspora I dan II yang seluruhnya digelar di Yogyakarta. Judul itu melambangkan keinginan untuk mengumpulkan kembali saudara dekat yang digambarkan seperti tulang dalam satu tubuh yang telah terpisah atau terpencar di berbagai wilayah Nusantara termasuk mancanegara.

"Sehingga kami harapkan bisa menjalin ikatan persaudaraan yang kuat antardiaspora Jawa baik bersifat individual, atauapun kelompok," kata dia.

Ia mengatakan gagasan penyelenggaraan "Javanesse Diaspora" itu juga dipicu kerinduan para keturunan suku Jawa untuk menapaki kembali wilayah asli etnis suku Jawa. Menurut Sri, banyak generasi muda keturunan diaspora Jawa di luar negari saat ini yang ingin mengetahui budaya dan nenek moyang mereka yang sebenarnya.

"Rasa ingin tahu mereka terhadap daerah aslinya sangat tinggi. Makanya bisa saya katakan mereka lebih Jawa dari orang Jawa sendiri," kata dia.

Sementara itu, Seksi Registrasi, Akomodasi, dan Transportasi "Javanese Diaspora III" Anita Wardhani mengatakan acara yang sepenuhnya menggunakan Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris itu akan dibuka oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X, dilanjutkan dengan pembukaan pameran seni dan budaya Jawa yang akan menyajikan berbagai karya seni dari diaspora Jawa yang tinggal di luar negeri.

"Di luar negeri para diaspora Jawa juga memiliki karya seni bernuansa Jawa yang akan dipamerkan dalam acara ini," kata Anita.

Selanjutnya, dalam sesi konfenersni akan menghadirkan sejumlah pembicara dari unsur budayawan, seniman, serta sejarawan yang juga diaspora Jawa. "Tokoh-tokoh Jawa seperti pihak Keraton, serta pakar-pakar sosial budaya Jawa akan kami hadirkan," kata dia.



(T.L007)