Garongan gunakan dana desa bangun infrastruktur pertanian

id irigasi

Garongan gunakan dana desa bangun infrastruktur pertanian

Jaringan irigasi (Foto antaranews.com)

Kulon Progo, (Antara Jogja) - Pemerintah Desa Garongan, Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memanfaatkan dana desa untuk membangun infrastruktur pertanian dan jalan desa.

Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Garongan Endang Wahyu Triningsih di Kulon Progo, Rabu, mengatakan pihaknya memfokuskan infrastruktur pertanian karena setiap hujan lebat dengan intensitas tinggi, ratusan hektare sawah terendam air selama 15 hari yang mengakibatkan puso atau produksi padi turun.

"Kami menggunakan dana desa berdasarkan skala prioritas yang dibutuhkan masyarakat, seperti pembangunan talud, telfod dan saluran air di area persawahan seluas 200 hektare yang tersebar di tiga bulak," kata Endang.

Ia mengatakan anggaran dana desa dari pusat setiap tahun meningkat. Pada 2014, Desa Garongan mendapat dana desa sebesar Rp308 juta, 2015 sebesar Rp600 juta, 2016 sebesar Rp686 juta dan 2017 sebesar Rp866 juta.

Selain infrastruktur pertanian, lanjut Endang, dana desa digunakan untuk membangun cor blok jalan desa yang menghubungkan antarkawasan, baik antardesa dan jalan menuju area persawahan. Jalan desa ini untuk mempercepat jarak tempuh masyarakat dan mempermudah akses transportasi masyarakat, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pada 2017, dana desa akan digunakan untuk pelatihan mengemudi kendaraan dan tata boga. Dua program pelatihan ini dalam rangka menyongsong pembangunan bandara baru di Kecamatan Temon yang akan membutuhkan banyak sopir. Pelatihan tata toga diharapkan masyarakat mampu menjadi pelaku usaha kuliner.

"Kami mulai menyiapkan keterampilan masyarakat, supaya saat bandara dibangun dan beroperasi tidak hanya menjadi penonton. Bandara harus menggerakan ekonomi masyarakat," katanya.

Ketua BPD Desa Garongan Samingan mengatakan BPD juga telah mengusulkan pengembangan pariwisata kelapa kopyor dan tempat pemancingan. Namun, usulan ini belum mendapat persetujuan dari desa.

"Selain infrastruktur dan ketrampilan, kami mengusulkan potensi kelapa kopyor menjadi objek wisata khusus. Hal ini mengingat, Desa Garongan sebagai penghasil kelapa terbesar di Kecamatan Panjatan," katanya.

Salah satu warga Desa Garongan Sukarman mengatakan infrastruktur pertanian sudah sangat bagus, sehingga sawah-sawah yang awalnya terendam air sudah berkurang volumenya.

"Saat hujan deras, air menggenang hingga 15 hari, sekarang sudah menjadi dua hari. Ke depan, semoga tidak ada lagi sawah tidak terendam air," katanya. ***3***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024