BPBD Bantul bangun tiga pos pemadam kebakaran

id pemadam

BPBD Bantul bangun tiga pos pemadam kebakaran

Ilustrasi (Foto: ANTARA/Barikur Rahman)

Bantul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2017 membangun tiga pos pemadam kebakaran di daerah ini untuk mengoptimalkan penanganan kejadian kebakaran.

"Tahun 2017 kami bangun tiga pos pemadam kebakaran pada tiga wilayah yang selama ini secara historis dilaporkan sering terjadi kasus kebakaran," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto, di Bantul, Minggu.

Tiga pos pemadam kebakaran itu adalah di sebelah Kecamatan Banguntapan, wilayah Kecamatan Imogiri dan Kasihan, mengingat selain banyak berdiri perumahan juga terdapat lahan yang rawan terbakar.

"Pembangunan pos pemadam itu karena Banguntapan dan Kasihan rawan terjadi kebakaran baik di kompleks permukiman padat penduduk maupun perumahan. Sedangkan di Imogiri dilaporkan sering terjadi kebakaran lahan," katanya pula.

Dwi menyebutkan, selain tiga pos pemadam kebakaran itu, juga ada satu pos pemadam di kantor BPBD Bantul. Keberadaan pos pemadam ini diharapkan bisa lebih cepat menjangkau daerah yang mengalami kebakaran sesuai cakupan masing-masing.

"Sesuai dengan standar operasional prosedur itu respons time dalam menangani kebakaran maksimal 15 menit, dengan asumsi lima menit tiga kali, pertama persiapan, kemudian jalan, dan tiba di lokasi," katanya lagi.

Terkait dengan kebutuhan personel atau sumber daya manusia pemadam, ia mengatakan, sekarang ini masih mencukupi, meskipun diakui jumlahnya terbatas, sehingga nanti personel yang ada akan dioptimalkan.

"Untuk armada pemadam sudah memadai, apalagi pemkab sudah mendapat hibah enam mobil pemadam kebakaran dari Komisi Pemberantasan Korupsi yang saat ini dalam proses rekondisi," katanya.

Ia menyebutkan, sesuai data kejadian kebakaran di Bantul selama 2016 sekitar 56 kejadian, baik kebakaran lahan maupun di kompleks permukiman warga, dengan penyebab kebakaran mayoritas karena kelalaian manusia.

"Jadi, kebakaran yang terjadi setiap tahun itu meningkat jumlahnya, pada tahun 2015 sekitar 50 sampai 60 kejadian. Kebakaran paling banyak terjadi pada musim kemarau," katanya pula.


(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024