Disbud dorong kecamatan sebagai pusat kebudayaan

id sleman

Disbud dorong kecamatan sebagai pusat kebudayaan

Kesenian tradisional di Kabupaten Sleman. (Foto Humas Sleman)

Sleman (Antara Jogja) - Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terus mendorong implementasi kecamatan sebagai pusat kebudayaan masyarakat untuk mewujudkan visi Sleman berbudaya.

"Diperlukan strategi secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa serta padukuhan. Upaya ini dimaksudkan untuk mengembangkan dan melestarikan kebudayaan dengan terus mendorong agar implementasi kecamatan sebagai pusat budaya dapat berjalan baik," kata Plt Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Aji Wulantara, Minggu.

Menurut dia, upaya yang dilakukan dengan membangun fasilitas pendopo di setiap kecamatan yang dilengkapi dengan peralatan gamelan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Pemerintah berbudaya dimulai dengan memberikan contoh dan teladan bagaimana perilaku masyarakat yang berbudaya," katanya.

Aji mengatakan, seperti seni tradisional peninggalan nenek moyang di dalamnya mengandung pesan dan nilai-nilai luhur kehidupan di masyarakat.

"Seni pertunjukan mengingatkan nilai-nilai moral bagi masyarakat, yang membingkainya tidak sedikit disisipkan cerita, baik berupa mitos, legenda, atau babad," katanya.

Ia mengatakan, kearifan yang selayaknya diteladani atau sebaliknya tabu yang harus dihindari oleh masyarakat berulangkali ditampilkan melalui seni pertunjukan, terutama yang berpola dan berakar tradisi.

"Seni pertunjukan menjadi kepanjangan norma serta nilai yang diharapkan oleh masyarakat. Ia juga mampu menjaga kebersamaan dalam
bermasyarakat, pengaman ketegangan dan peredam ketika seseorang berada dalam konflik," katanya.

Guna mendukung eksistensi kesenian tradisional tersebut, Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, menggelar pentas kesenian tradisional untuk mengakomodasi dan memberikan fasilitasi wahana pentas kesenian bagi kelompok-kelompok kesenian di masyarakat mulai 18 Maret di Gedung Serbaguna Sleman.

"Pentas kesenian tradisional ini gratis dan terbuka untuk umum," kata Kepala Bidang Dokumentasi, Sarana dan PrasaranaKebudayaan Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman. Wasita.

Menurut dia, pentas perdana dilaksanakan Sabtu malam 18 Maret 2017 mulai jam 20.00 WIB,
Pementasan kesenian tradisional di Gedung Kesenian Sleman pada Sabtu,18 Maret 2017 pukul 20.00 WIB akan ditampilkan aneka Tarian dari Sanggar Sasana Krido, Bokoharjo, Prambanan, pentas Kubrosiswo dari Pulesari, Wonokrto, Turi dan Sruntul, Ngangkrik,Triharjo, Sleman.

Kemudian Minggu 19 Maret 2017 dipentaskan Badui dari Trumpon, Merdikorejo, Tempel, selanjutnya Jumat,24 Maret 2017 pentas Hadroh dari Sidorejo, Selomartani, Kalasan, pada Sabtu 25 Maret 2017 Kethoprak dari Candi, Purwobinangun, Pakem.

Minggu 26 Maret 2017 pentas Kubrosiswo dari Ngandong, Girikerto, Turi, Sabtu 1 April 2017 pentas Hadroh dari Nayan, Maguwoharjo, Depok, Minggu 2 April 2017 pentas Kethoprak, Kecamatan Ngaglik.
V001
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024