UIN Yogyakarta tingkatkan publikasi ilmiah melalui "postdoctoral"

id Uin

UIN Yogyakarta tingkatkan publikasi ilmiah melalui "postdoctoral"

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Foto Istimewa)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta berupaya meningkatkan publikasi ilmiah di jurnal internasional melalui program beasiswa "postdoctoral".

"Melalui program yang kami beri nama Sunan Kalijaga Postdoctoral Research itu diharapkan jumlah publikasi ilmiah dapat ditingkatkan," kata Rektor UIN Sunan Kalijaga Yudian Wahyudi di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, program beasiswa "postdoctoral" itu tidak hanya untuk dosen UIN Sunan Kalijaga tetapi juga terbuka untuk dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) lain dan dosen asing.

"Untuk mengikuti program beasiswa `postdoctoral` itu masing-masing dosen, baik dari UIN Sunan Kalijaga maupun dosen PTKIN lain dan dosen asing diwajibkan menulis minimal lima publikasi ilmiah di jurnal internasional," katanya.

Dengan demikian, kata dia, jika setiap tahun ada 10 dosen UIN Sunan Kalijaga yang mengikuti program beasiswa "postdoctoral" itu, akan ada 50 publikasi ilmiah dari UIN Sunan Kalijaga. Hal itu akan mendongkrak reputasi UIN Sunan Kalijaga di kancah internasional.

Ia mengatakan, program beasiswa "postdoctoral" itu tidak hanya diminati dosen UIN Sunan Kalijaga, tetapi juga dosen PTKIN lain. Bahkan sejumlah dosen asing juga tertarik terhadap program beasiswa riset tersebut.

Pada 2016, menurut dia, ada delapan dosen UIN Sunan Kalijaga dan tiga dosen asing yang masing-masing berasal dari Amerika Serikat, Australia, dan Jerman mengikuti program beasiswa "postdoctoral" tersebut.

"Kami juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan 16 PTKIN di Indonesia, yang akan menitipkan dosen mereka untuk mengikuti program beasiswa `postdoctoral` tersebut," katanya.

Ia mengatakan, UIN Sunan Kalijaga menerima dosen dari PTKIN lain maupun dosen asing dalam program beasiswa tersebut tidak ada ruginya, karena mereka pasti menuliskan nama UIN Sunan kalijaga dalam publikasi ilmiah mereka.

"Hal itu akan menjadikan UIN Sunan Kalijaga semakin dikenal dan diperhitungkan di kancah internasional. Upaya itu merupakan wujud keseriusan kami untuk menjadi universitas kelas dunia," kata Yudian.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga UIN Sunan Kalijaga Sutrisno mengatakan peningkatan mutu juga penting untuk menuju universitas kelas dunia. Oleh karena itu, UIN Sunan Kalijaga selalu berupaya meningkatkan mutu.

"Kami terus meningkatkan mutu dengan memperbarui sertifikat ISO dari TUV Rheinland yang berpusat di Jerman dan audit mutu eksternal oleh ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA)," katanya.

Menurut dia, sertifikat ISO dari TUV-Rheinland mengacu pada ISO 9001. Audit yang dilakukan TUV-Rheinland selama dua hari (20-21/3) merupakan pembaruan sertifikat dari ISO 9001:2008 ke sistem ISO 9001:2015.

"Hal itu tetap memperhatikan peraturan yang berlaku dan standar akreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)," katanya.

Selain itu, kata dia, lembaga akreditasi internasional AUN-QA akan melaksanakan visitasi untuk penilaian penjaminan mutu UIN Sunan Kalijaga selama tiga hari pada 4-6 April 2017.

"Budaya mutu terus kami lestarikan dalam setiap aspek kehidupan di kampus sehingga dapat berpengaruh terhadap perubahan dan peningkatan proses pendidikan di UIN Sunan Kalijaga," kata Sutrisno. ***4***

(B015)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024