Yogyakarta, (Antara Jogja) - Eliminate Dengue Project Yogya akan memperluas wilayah pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang sudah mengandung bakteri wolbachia di 12 kelurahan di Kota Yogyakarta untuk menekan kasus demam berdarah dangue di daerah itu.
Peneliti utama Eliminate Dengue Project (EDP) Yogyakarta, Adi Untarini di Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin, mengatakan pelepasan Aedes aegypti ber-wolbachia tahap kedua itu dimulai pada Maret hingga November 2017.
"Kami akan segera melepas lagi di wilayah yang lebih luas untuk membuktikan efektivitas metode Wolbachia ini," kata dia.
Menandai pelepasan Wolbachia tahap kedua itu, EDP akan menggelar syukuran "Kenduri Warga" pada 22 Maret 2017 di pendopo Taman Siswa Yogyakarta yang rencananya akan dihadiri Gubernur DIY, Sri Sultan HB X.
Pada tahap kedua ini, kata dia, akan dilakukan pelepasan nyamuk ber-Wolbachia di 12 kelurahan di Kota Yogyakarta, yakni Cokrodiningratan, Terban, Pringgokusuman, Sosromenduran, Baciro, Suryatmajan, Tegal Panggung, Ngupasan, Muja Muju, Kadipaten, Patehan, Wirogunan, Warungboto, Mantrijeron, Bangunharjo, serta Sorosutan. Pelepasan dimulai pada bulan Maret hingga November 2017 mendatang.
Adi menyebutkan pelepasan nyamuk ber-Wolbachia akan dihentikan jika persentase nyamuk ini sudah mencapai angka 60 persen. Kondisi ini memperlihatkan bahwa nyamuk ber-Wolbachia sudah mampu bertahan dan berkembang biak secara alami.
Sejak Agustus 2016 lalu atau pada tahap pertama pihaknya telah melepas nyamuk berwolbachia di tujuh kelurahan di Kota Yogyakarta, yaitu Karangwaru, Wirobrajan, Pakuncen, Patangpuluhan, Kricak, Tegalrejo, dan Bener. Pelepasan wolbachia di daerah tersebut menuai keberhasilan . "Saat ini, presentasi nyamuk ber-Wolbachia cukup tinggi. Di empat kelurahan kita hentikan pelepasan nyamuk ber-Wolbachia karena keberadaannya telah mencapai 60 persen," kata dia.
Wolbachia adalah bakteri yang ada pada sel tubuh serangga dan ditemukan di beberapa serangga seperti ngengat, lalat buah, kumbang hingga nyamuk. Namun, bakteri tersebut tidak ada pada nyamuk aedes aegypti sebagai vektor yang menularkan virus dengue.
Bakteri wolbachia diketahui dapat menekan replikasi virus dengue karena bakteri tersebut mampu berkompetisi dengan virus saat merebut makanan di sel tubuh nyamuk. Bakteri juga diketahui tidak bisa ditularkan ke manusia oleh nyamuk.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan DIY, Elvi Effendy mengatakan kejadian DBD di Yogyakarta berlangsung secara fluktuatif. Namun, pada tahun 2016 kejadiannya mengalami peningkatan hingga 6 ribu kasus dibanding tahun sebelumnya sebanyak 4 ribu kasus.***4***
(L007)
Berita Lainnya
455 penderita meninggal dunia akibat DBD di Indonesia
Selasa, 9 April 2024 17:17 Wib
DBD naik tiga kali lipat, pemerntiah deteksi ketat
Senin, 1 April 2024 6:32 Wib
Jus jambu biji membantu pulihkan penderita DBD
Sabtu, 30 Maret 2024 6:23 Wib
Masyarakat Gunungkidul diimbau menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk
Rabu, 27 Maret 2024 22:35 Wib
Dinkes Sleman mengoptimalkan kader jumantik cegah kasus DBD
Selasa, 26 Maret 2024 10:33 Wib
Jus jambu tak dapat naikkan trombosit pasien DBD
Jumat, 22 Maret 2024 15:54 Wib
Dinkes Kulon Progo meminta warga lakukan PSN cegah DBD
Kamis, 21 Maret 2024 15:37 Wib
Ramuan daun pepaya jadi terapi kombinasi pasien DBD, tegas dokter
Senin, 4 Maret 2024 12:11 Wib