Gunung Kidul belum tetapkan KLB leptospirosis

id leptospirosis, KLB

Gunung Kidul belum tetapkan KLB leptospirosis

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Gunung Kidul, 21/3 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum menerapkan status kejadian luar biasa kasus leptospirosis di daerah ini.

Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menanggulangi kasus ini.

"Kami belum tetapkan status kejadian luar bias (KLB), tapi upaya pencegahan dan penganggulangan akan terus kami lakukan," kata Badingah.

Ia mengatakan pihaknya menjadikan kasus lepstopirosis menjadi perhatian serius. "Sudah kami koordinasikan dan upaya pencegahan akan terus kami galakan," katanya.

Ia mengatakan upaya yang dilakukan untuk pencegahan penularan kasus, di antaranya adalah sosialiasasi oleh dinas dan pihak kecamatan. Disamping itu, pihaknya meminta masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat.

"Masyarakat, kami minta untuk melakukan pola hidup sehat, misalnya mencuci tangan setelah melakukan aktivitas. Ini penting karena dengan terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat maka ancaman penyakit dapat dikurangi," katanya.

Kepala Seksi Pengendalian Penyebaran Penyakit Tidak Menular dan Zoonensis, Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Gunung Kidul Yudo Hendratmo mengatakan ada tambahan empat empat kasus berdasarkan laporan lisan yang diterimanya.

"Kalau dengan tambahan empat kasus ini maka jumlahnya ada 38 kasus," katanya.

Korban meninggal leptospirosis kembali bertambah. Korban meninggal atas nama Candra Gunawan, warga Dusun Pragak, Desa Sambirejo, Semanu pada Senin (20/3).

"Kami tahu penyakit itu dari dokter yang merawat Candra. Katanya adik saya sakit karena bakteri yang disebarkan oleh tikus," kata kakak korban, Herni. ***4***