Hujan deras di DIY sebabkan tanah longsor

id Longsor

Hujan deras di DIY sebabkan tanah longsor

Ilustrasi (Fota dok BPBD Sleman)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa sore, mengakibatkan tanah longsor serta banjir di sejumlah lokasi.

"Belum ada informasi korban jiwa maupun luka pada kejadian tersebut," kata Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Wahyu Prisyawan di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Pristiawan, sesuai pendataan sementara hujan deras disertai petir serta angin kencang yang terjadi mulai pukul 16.00 WIB itu mengakibatkan banjir, tanah longsor hingga mobil rusak di Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kulon Progo dan Kabupaten Sleman.

"Sampai saat ini masih dalam proses penanganan. Ditangani oleh BPBD, relawan dan masyarakat," kata dia.

Pristiawan menyebutkan di Kabupaten Sleman angin kencang terjadi di empat lokasi, tanah longsor empat lokasi, kerusakan jaringan listrik satu lokasi, mobil rusak satu lokasi yaitu di kompleks Universitas Gadjah Mada (UGM) akibat tertimpa pohon.

Banjir terjadi di Kota Yogyakarta di empat lokasi, kerusakan jaringan listrik satu lokasi, akses jalan terganggu satu lokasi, serta banjir di delapan lokasi.

Adapun di Bantul, kata dia, peristiwa angin kencang yang disebabkan cuaca ekstrem di satu lokasi, angin kencang, tanah longsor, serta tertutupnya akses julan di satu lokasi.

Sedangkan di Kulon Progo sesuai data sementara baru terjadi di satu lokasi.
Kepala Kelompok Operasional Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Joko Budiono menyatakan selama Maret 2017 wilayah Yogyakarta masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mulai 20-40 milimeter perhari.

Menurut Joko, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ditandai adanya awan terutama awan-awan konvektif (comulonimbus) di langit Yogyakarta.

Hujan juga masih berpotensi disertai petir dengan angin kencang dengan durasi singkat.

Ia mengatakan munculnya awan comulonimbus pada siang hingga sore hari dipicu daerah pertemuan angin (konvergensi) dan belokan angin di Samudera Selatan Indonesia dan penghangatan suhu permukaan laut mencapai 29-31 derajat Celcius di Selatan Jawa. ***4***

(L007)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024