Bantul kuatkan kapasitas anggota Taruna Siaga Bencana

id tagana

Bantul kuatkan kapasitas anggota Taruna Siaga Bencana

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan patung lima Tagana yang gugur dalam menjalankan tugas saat erupsi Gunung Merapi 2010. (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto) (antara)

Bantul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengadakan pelatihan manajemen logistik dan dapur umum bagi anggota taruna siaga bencana untuk menguatkan kapasitas anggota Tagana tersebut.

"Kegiatan ini dalam rangka peningkatan dan penguatan kapasitas tagana dalam kesipasigaan bencana khususnya logistik dan dapur umum," kata Kasi Bantuan Fakir Miskin dan Korban Bencana Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Bantul Pambudi Arifin Rahman di sela kegiatan itu di Bantul, Kamis.

Menurut dia, pelatihan penguatan kapasitas anggota Tagana dalam manajemen logistik dan dapur umum yang digelar dari pagi sampai sore di Balai Desa Sumberagung, Kecamatan Jetis, ini diikuti sebanyak 50 orang.

Peserta pelatihan meliputi 40 anggota Tagana Bantul dan 10 orang merupakan anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) desa setempat yang ada di bawah binaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul.

"Kenapa logistik dan dapur umum karena dua hal itu jadi sesuatu yang penting yang harus disiapkan dalam penanganan korban bencana, sehingga perlu dipahami bagi anggota tagana. Ini juga bagian dari mitigasi bencana," katanya.

Pambudi mengatakan, materi pelatihan yang disampaikan mengenai kebijakan pemda dalam penanganan bencana, terkait dengan program bantuan sosial bagi korban bencana dan sanitasi air dalam rangka manajemen dan pengelolaan dapur umum.

"Kemudian di sesi akhir ada simulasi penyiapan dan penataan dapur umum di halaman balai desa dengan menggunakan mobil Kementerian Sosial (Kemensos). Serta mendirikan tenda sebagai tempat perlindungan sementara," katanya.

Ia mengatakan, dalam penyiapan dapur umum korban bencana yang ditekankan adalah adanya bahan baku pangan yang diolah, ketersediaan air bersih, kompetensi petugas masak dan ketersediaan sarana mandi cuci kakus (MCK) yang ada di sekitar lokasi pengungsian.

Menurut Pambudi, pelatihan penguatan kapasitas anggota Tagana akan terus digelar setiap tahun, namun karena keterbasatan anggaran yang dialokasikan dari APBD, pelatihan hanya dilakukan satu kali dengan peserta yang jumlahnya terbatas.

"Jumlah anggota Tagana di Bantul itu 168 orang, tahun kemarin yang belum ikut, kita ikutkan tahun ini. Kita adakan pelatihan tidak di kantor dinas agar masyarakat sekitar tahu, kalau tanggung jawab dalam penanganan bencana bukan hanya pemerintah saja," katanya.

(KR-HRI)