Disdikpora meminta komunikasi orang tua-sekolah diefektifkan

id sekolah

Disdikpora meminta komunikasi orang tua-sekolah diefektifkan

Ilustrasi anak sekolah (antara.com)

Bantul (Antara) - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta orang tua dan sekolah mengefektifkan komunikasi.

"Yang harus dilakukan pertama, yaitu komunikasi yang efektif antara orang tua dan sekolah, jangan sampai pertemuan mereka hanya waktu tertentu ketika urusan dana," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Bantul Totok Sudarto di Bantul, Jumat.

Imbauan agar orang tua dan sekolah mengefektifkan komunikasi untuk mencegah kejadian tidak diinginkan menimpa anak mereka seperti kenakalan remaja maupun fenomena penculikan anak yang beredar di masyarakat akhir-akhir ini.

Totok mengaku prihatin dengan fenomena kenakalan remaja atau yang disebut `klitih` hingga kabar penculikan anak setelah selesai sekolah yang akhir-akhir ini menjadi keresahan di masyarakat.

Oleh karena itu, kata dia, dengan mengefektifkan komunikasi maka bisa diketahui bagaimana tingkah laku anak di sekolah, di rumah maupun di masyarakat, dan yang penting bisa lebih berhati-hati ketika siswa dijemput bukan orang tua atau yang biasa menjemput.

"Jadi kalau ada yang jemput siswa bukan biasanya agar orang tua memberitahu ke sekokah, begitu sebaliknya agar sekolah memberitahu siapa yang jemput aehingga saling waspada," katanya.

Totok mengimbau ketika ada siswa yang tidak dijemput orang tua atau pulang sendiri, maka sekolah bisa mengarahkan agar pulang bersama dengan teman-teman lainnya secara rombongan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Selain komunikasi yang intensif antara orang tua dan sekolah, kata dia, agar orang tua menyimpan nomor telpon sekolah agar sewaktu-waktu bisa menghubungi dan menanyakan jika ada kegiatan tambahan di luar jam pelajaran sekolah.

"Jadi mari kita tangani bersama dengan sungguh-sungguh agar bisa terbebas dari isu penculikan itu, meski kabar itu belum benar adanya, namun jika ada kabar itu masyarakat jangan panik, namun cek terlebih dahulu," katanya.

(KR-HRI)