Pemerintah diharapkan setujui anggaran penyelesaian Tanjung Adikarta

id Pelabuhan Tanjung Adikarto

Pemerintah diharapkan setujui anggaran penyelesaian Tanjung Adikarta

Pengerukan Pelabuhan Tanjung Adikarto Kabupaten Kulon Progo, DIY. (Foto Mamiek/ANTARA)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pemerintah pusat menyetujui anggaran Rp400 miliar untuk menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarta.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kulon Progo Astungkara di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan beberapa waktu lalu Pemda DIY melalui Sekretaris Daerah DIY menghadap pemerintah pusat agar bisa menyelesaikan Pelabuhan Tanjung Adikarta.

"Sekarang ini upaya kami kepada pemerintah pusat agar segera menyelesaikan pemecah ombak di pelabuhan ini," kata Astungkara.

Ia mengatakan Pemda DIY telah mengajukan permohonan dana penyelesaian Pelabuhan Tanjung Adikarta sebesar Rp400 miliar. Dana tersebut diharapkan dapat turun pada 2018.

"Sebenarnya perjuangan penyelesaian Tanjung Adikarta sudah cukup lama. Kalau permohonan dana tersebut bisa turun, maka penyelesaiannya dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) yang mengusai secara teknis bukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)," katanya.

Menurut Astungkara, anggaran Rp400 miliar tersebut digunakan untuk menyelesaikan pemecah gelombang sehingga sedimentasi pasir yang masuj ke arus pelayaran sedikit. Saat ini, dengan kondisi arus pelayaran dengan ketinggian 6 sampai 7 meter menyebabkan sedimen tinggi dan gelomgang laut masih mencapai 4 meter.

"Harapan kami, pelabuhan yang direncanakan pusat, provinsi dan kabupaten segera dapat beroperasi. Pengajuan permohonan anggaran Rp400 miliar dapat dicairkan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Sudarna mengatakan rencacananya penyelesaian pembangunan Pelabuhan Perikanan Tanjung Adikarta di Kecamatan Wates akan menggunakan teknologi goetobe.

"Berdasarkan informasi dari review penyelesaian pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto akan menggunakan teknologi geotobe untuk memperpanjang pemecah ombah seperti yang diusukan oleh konsultan perencanaan. Eksekusi terakhir,itu kewenangan provinsi," kata Sudarna.

Ia mengatakan geotobe ini semacam kantung-kantung besar kemudian diisi dengan pasir yang sekarang menjadi penghambat alur masuk itu. Kemudian nanti akan ditata sedemikian rupa sehingga menjadi pemecah ombak.

"Nanti, dengan sistem dipasangi tetrapot. Itu teknologi," katanya.



(KR-STR)