Pemkab manfaatkan penelitian perguruan tinggi untuk pembangunan

id hasil penelitian

Pemkab manfaatkan penelitian perguruan tinggi untuk pembangunan

Kabupaten Kulon Progo (Foto Istimewa) (istimewa)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memanfaatkan hasil penelitian perguruan tinggi untuk mengambil berbagai kebijakan pembangunan di daerah ini.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kulon Progo Astungkara di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan pemkab memanfaatkan hasil penelitian hampir semua perguruan tinggi di DIY, seperti Universitas Teknologi Yogyakarta, UGM, UPN, dan perguruan tinggi lain yang memengaruhi kebijakan dalam pembangunan di daerah ini.

Beberapa hasil penelitian perguruan tinggi yang digunakan Pemkab Kulon Progo, yakni penggunaan tenaga air, desain bangunan, pengembangan UMKM baik manajemen, perbaikan mutu baku, jejaring, pasar, dan teknologi internet.

"Kami sangat terbantu dengan adanya hasil penelitian dan kajian dari perguruan tinggi. Kami selalu meminta pendapat dari perguruan tinggi atas rencana kebijakan yang menyangkut kepetingan masyarakat," kata Astungkara.

Menurut dia, hasil penelitian perguruan tinggi sangat penting. Beberapa proses yang terhambat saat di lapangan dapat diperbarui dalam penelitian tersebut.

Pemkab Kulon Progo bekerja sama dengan perguruan tinggi di bidang pendidikan, kebudayaan, dan sejarah. Misalnya, sejarah Kulon Progo.

"Kami mencoba meminta tulisan sejarah Kulon Progo kepada Fakultas Kebudayaan UGM. Kemudian di sektor pertanian hampir semua menggunakan hasil penelitian perguruan tinggi," katanya.

Ia mengatakan dari hasil penelitian tersebut menghasilkan teknologi tepat guna yang diimplementasikan di sektor pertanian dan alat perdagangan. Semua sektor pasti menggunakan hasil penelitian dari perguruan tinggi.

"Hasil penelitian perguruan tinggi banyak memberikan kemudahan di dalam hubungan sosial dan dampak ekonomi. Misalnya, hasil studi Univestitas Negeri Sebelas Maret Solo, Jateng, berkaitan dengan studi angguk. Nanti dikemas mulai dari sejarah angguk dan model angguk," katanya.

(KR-STR)