BPBD Bantul catat 13 kejadian akibat hujan

id kejadian bencana, hujan lebat

BPBD Bantul catat 13 kejadian akibat hujan

Ilustrasi bencana akibat angin kencang (Foto/Sigid Kurniawan)

Bantul, 26/3 (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 13 kejadian akibat hujan dengan intensitas lama sejak Sabtu (25/3) malam sampai Minggu (26/3) pagi.

"Terkait dengan kejadian akibat hujan semalaman, total ada di 13 titik sesuai data Pusdalops (Pusat Pengendalian dan Operasional) BPBD Bantul," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Minggu.

Menurut dia, kejadian di 13 lokasi tersebut meliputi angin kencang, tanah longsor, banjir luapan sungai, erosi (pengikisan tepi sungai) dan bangunan roboh atau rusak akibat tidak kuat menahan guyuran air hujan dalam kurun waktu lama.

Belasan kejadian akibat hujan dengan intensitas tinggi itu, lanjut dia, terdapat di wilayah Kecamatan Bantul, Pajangan, Pandak, Kasihan, Banguntapan, Pleret serta sebagian wilayah Kecamatan Sewon.

Adapun bangunan rusak di antaranya meliputi tiga rumah rusak ringan, pagar tembok sebuah sekolah, gedung Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, dua talut rusak dan sebuah jaringan listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu, hanya dilaporkan seorang mengalami luka ringan. Tidak ada warga yang mengungsi, karena semua sudah terkondisikan," katanya.

Dwi Daryanto juga mengingatkan potensi bencana yang mungkin terjadi pada musim pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau yaitu angin kencang, banjir karena hujan dengan intensitas tinggi dan tanah longsor di wilayah yang lokasinya berupa lereng-lereng perbukitan.

Oleh sebab itu, dia mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan tanah longsor dan banjir tetap mewaspadai kemungkinan kejadian tersebut, paling tidak sampai memasuki awal musim kemarau, April.

"Diperkirakan musim kemarau mulai pertengahan April, informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) seperti itu, cuma cuaca itu masih bisa berubah sewaktu-waktu," katanya.***4***
Pewarta :
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2024