Sleman, (Antara Jogja) - Kontingen Kecamatan Berbah berhasil menjadi penyaji terbaik pertama dalam Festival Karawitan Ibu-Ibu 2017 tingkat Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Dalam Festival Karawitan yang berlangsung selama dua hari Sabtu (25/3) dan Minggu (26/3) tersebut, kontingen Kecamatan Berbah berhasil menyingkirkan 16 kontingen kecamatan yang lain se Kabupaten Sleman dengan nilai 1592," kata Plt Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Aji Wulantara, Selasa.
Menurut dia, untuk penyaji terbaik kedua diraih kontingen Kecamatan Sleman dengan nilai 1577, terbaik ketiga kontingen Kecamatan Kalasan dengan nilai 1570.
"Sedangkan sebagai juara harapan pertama kontingen Kecamatan Godean dengan nilai 1554, juara harapan kedua kontingen Kecamatan Ngemplak dengan nilai 1550, dan juara harapan ketiga kontingen Kecamatan Pakem dengan nilai 1537," katanya.
Ia mengatakan, kontingen-kontingen yang menyandang kejuaraan tersebut berhak atas penghargaan yang berupa tropi, piagam dan uang pembinaan yang secara berturut-turut sebesar Rp7.500.000, Rp6.000.000, Rp5.500.000, Rp4.000.000, Rp3.500.000 dan Rp3.000.000.
"Selain kejuaraan kelompok juga diambil empat ketrampilan terbaik yang meliputi pengendang terbaik oleh Sinta Dewi Intan, penggender terbaik oleh Ajeng Krisna Riswara Saraswati, pengrebab terbaik oleh Wahyu Krisnawati ketiganya berasal dari Kontingen Kecamatan Berbah, serta sinden terbaik Agnesia Nurdasari dari kontingen Kecamatan Sleman. Keempat penyaji ketrampilan terbaik masing-masing memperoleh tropi, piagam dan uang pembinaan masing-masing sebesar Rp2.500.000," katanya.
Aji mengatakan bahwa tujuan penyelenggaraan festival karawitan tersebut adalah untuk melestarikan seni budaya khususnya seni karawitan gaya Yogyakarta.
"Dari penyelenggaraan festival karawitan selama dua hari tersebut terlihat bahwa apresiasi warga masyarakat terhadap seni karawitan masih dinilai cukup tinggi, yang dibuktikan bahwa ternyata kontingen dari masing-masing kecamatan se Kabupaten Sleman mampu tampil dengan sangat baik," katanya.
Ia mengatakan, hal ini akan memberikan andil besar kaum perempuan dalam menjaga kelestarian seni budaya sesuai dengan visi Pemerintah Kabupaten Sleman dalam upaya menciptakan masyarakat Sleman yang berbudaya.
"Diharapkan pula apresiasi yang tinggi dari seluruh masyarakat Sleman terhadap potensi seni budaya tradisional akan memperkuat program kecamatan sebagai pusat pengembangan kebudayaan," katanya. ***4***
(V001)
Berita Lainnya
Mahasiswa UIN Saizu lestarikan seni tradisional agar tak punah
Rabu, 27 Maret 2024 9:46 Wib
Debut internasional Kagama Karawitan di Resepsi Diplomatik KBRI Praha
Kamis, 31 Agustus 2023 14:24 Wib
ISI Yogyakarta menggelar Festival Karawitan Internasional secara virtual
Kamis, 9 Desember 2021 16:46 Wib
Bupati Bantul katakan potensi kekayaan lokal perlu dikenalkan kepada anak
Senin, 21 Oktober 2019 18:58 Wib
Sleman gelar festival karawitan perempuan
Rabu, 24 April 2019 18:49 Wib
28 provinsi ikut Konser Karawitan Anak Indonesia
Jumat, 19 April 2019 22:44 Wib
Disbud Sleman selenggarakan lomba karawitan gaya Yogyakarta
Selasa, 21 Agustus 2018 20:39 Wib
Pentas kesenian bakal digelar rutin di Malioboro
Minggu, 24 Juni 2018 8:06 Wib