Kementan berupaya tingkatkan produksi tanaman padi

id padi

Kementan berupaya tingkatkan produksi tanaman padi

Ilustrasi panen raya padi (Foto antarafoto.com)

Bantul, (Antara Jogja) - Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Justan Riduan Siahaan mengatakan lembaganya terus berupaya meningkatkan produksi tanaman padi di Indonesia, baik melalui penambahan luas tanam maupun peningkatan produktivitas padi.

"Upaya peningkatan produksi tanaman pangan, khususnya padi sampai saat ini masih gencar dilakukan pemerintah," kata Irjen Kementan usai acara tanam serentak pada lahan demplot Jajar Legowo Super di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, pemerintah telah menetapkan Swasembada Berkelanjutan padi, jagung, dan kedelai yang harus dicapai dalam waktu tiga tahun dan pada 2017 pemerintah juga menetapkan ekspor beras sebanyak 100 ribu ton.

Sehingga untuk mendukung program tersebut, menurut dia, Kementan menerapkan sasaran produksi padi sebesar 78.132.000 ton di tahun 2017, atau mengalami kenaikan sekitar 3,06 persen dari tahun 2016 yang sebesar 76.226.000 ton.

Selama dua tahun terakhir peningkatan produksi padi melalui pendampingan Upaya Khusus (Upsus) telah diperoleh penambahan luas tanam 15.364.627 hektare, naik dari tahun lalu yang seluas 15.064.761 hektare.

"Sedangkan peningkatan produktivitas padi dilakukan dengan cara pendampingan budi daya dengan penggunaan inovasi teknologi," katanya.

Menurut Justan, salah satu inovasi teknologi dalam budi daya padi untuk meningkatkan produksi padi adalah Jajar Legowo Super (Jarwo Super) seperti yang telah dikembangkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta di Bantul.

"Dengan tanam jajar legowo ini kan sudah menunjukkan bahwa semai tidak harus rapat, namun dengan jarak, ditambah Super. Jadi ini diupayakan semua dengan demikian produktivitas itu kita harapkan naik," katanya.

Sementara itu, peneliti BPTP Yogyakarta Arlyna Budi Pustika mengatakan, demplot padi dengan teknologi Jarwo Super ini dikembangkan pada lahan seluas tiga hektare di Dusun Kanten, Desa Kebonagung Bantul dengan varietas unggul baru Inpari 30, Inpari 31 dan Inpari 32 yang memiliki daya hasil tinggi.

Menurut dia, teknologi padi Jarwo Super merupakan budi daya padi secara terpadu dengan lima komponen teknologi pelengkap berbasis cara tanam jajar legowo seperti yang telah diterapkan sebagian petani daerah ini dibawah binaannya.

"Teknologi Jarwo Super sudah diuji keunggulannya oleh Balai Besar Penelitian Padi pada musim tanam 2016 melalui dem area seluas 50 hektare pada lahan sawah irigasi di Kabupaten Indramayu Jawa Barat," katanya.***3***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024